Liputan6.com, Arab Saudi - Pemerintah Arab Saudi langsung memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi pasca-tragedi Mina 2015. Sementara pemerintah Iran menyalahkan Arab Saudi yang dianggap lalai mengatur arus jemaah menuju jamarat.
Sejauh ini 717 jamaah dinyatakan tewas dan 863 terluka.
Advertisement
Seperti ditayangkan liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/9/2015), perintah untuk penyelidikan tingkat tinggi dikeluarkan Raja Arab Saudi Salman untuk mencari penyebab pasti kecelakaan ini.
Pemerintah Arab Saudi menyatakan musibah Mina terjadi akibat tidak disiplinnya jemaah mengikuti aturan untuk melakukan lempar jumrah.
Musibah di Mina memancing reaksi keras pemerintah Iran yang 43 warga negaranya menjadi korban tewas dalam insiden. Iran menyalahkan Arab Saudi yang dinilai lalai dalam pengaturan jemaah hingga menyebabkan insiden terjadi.
Beredar informasi pemicu tragedi Mina 2015 adalah iring-iringan rombongan kerajaan yang menghentikan arus jemaah.
Sementara itu, dari New York, Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membenarkan 2 jemaah haji asal Indonesia turut menjadi korban dalam tragedi di Mina.
Menlu tengah berkoordinasi dengan Menteri Agama dan Konsulat di Jeddah yang masih menyisir sejumlah rumah sakit mencari kemungkinan ada korban lain.
Kemenlu menyiapkan nomor telepon hotline bagi keluarga yang ingin mencari informasi terkait korban di nomor 0812-8900-9045. (Nda/Mut)