Liputan6.com, Townsville - Ada kalanya, kondisi tertentu membentur keinginan seseorang untuk hidup mandiri. Seperti halnya yang pernah dialami Emma Lynam. Gadis ini mengidap berbagai kondisi disabilitas. Ia memiliki down syndrome, autisme, kehilangan pendengaran serta sumbing. Hasilnya Emma memiliki kesulitan belajar dan tidak bisa membaca.
Ini membuat khawatir kedua orangtua Emma. Bagaimana putri mereka bisa menafkahi dirinya sendiri kelak? Namun kini, Emma yang tinggal di Townsville, Queensland, menciptakan 'karier' khusus yang cocok untuknya. Ahli menyobek kertas dokumen rahasia.
Advertisement
Kesulitannya membaca mendatangkan keuntungan tersendiri. Ia pun memulai menawarkan jasanya bersama sang ibu Jo Lynam. Profesinya sebagai 'ahli sobek' memenangkan hati para klien, yang mempercayakan dokumen rahasia mereka karena ia tidak bisa membaca.
"Anda bisa saja meletakkan surat rahasia negara di depannya, dan ia tidak akan membocorkannya," tutur ibu Lynam pada Daily Mail, Kamis 24 September 2015.
Jo tergerak mencarikan pekerjaan untuk Emma, sejak menyadari Emma perlu keterampilan untuk menafkahi dirinya jika kedua orangtuanya sudah tiada kelak.
"Saya perlu berpikir ke depan dan merencanakan hidupnya setelah kepergian saya. Saya ingin Emma jadi seperti orang-orang berusia 21 tahun yang hidup mandiri."
Emma sudah mempelajari berbagai keterampilan kantor di sekolahnya. Namun, ia tidak tertarik pada apapun kecuali menggunakan mesin perobek kertas.
Suatu hari, ibu Lynam menyadari, fakta bahwa putrinya tidak bisa membaca membawa keuntungan. Ia pun mulai mengirim surat-surat ke berbagai perusahaan yang membutuhkan jasa robek dokumen penting.
Awalnya, ia hanya mendapat respon dari Steve Scholefield dari Queensland Credit Union, namun, kini Emma sudah memiliki empat klien. Termasuk serikat kredit dan pengacara.
"Antusiasmenya terhadap merobek kertas dan ketidakmampuannya membaca membuat Emma jadi kandidat sempurna," ungkap Scholefield.
Bukan hanya klien yang diuntungkan dengan kehandalan Emma menangani dokumen rahasia, namun Emma sendiri dan kedua orangtuanya.
"Saya tidak bisa mengungkapkan betapa bangganya saya. Sebagai seorang ibu, dan melihat putri saya punya semangat bangun pagi, pergi bekerja, dan merasa terpenuhi," ujar ibu Lynam.
Kisah Emma membuktikan, bahwa selalu ada jalan, siapapun Anda. (Ikr/Rie)