Liputan6.com, Jakarta - Di tengah penanganan ratusan korban tragedi pelemparan jumrah di Mina, Pengadilan Syariat Arab Saudi disebut-sebut mengeluarkan keputusan mengejutkan. Lembaga peradilan itu akan menghukum 28 pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas terjadinya tragedi Mina, yang menewaskan 717 jemaah haji.
Indonesia sendiri, meski ada warga negaranya yang turut menjadi korban dalam tragedi terparah selama 25 tahun terakhir itu, tidak mau mencampuri persoalan hukum di Arab Saudi.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki menyatakan, yang terpenting bagi Pemerintah Indonesia peristiwa serupa tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang.
"Presiden tidak khusus bicara soal itu (sanksi hukuman gantung bagi petugas yang dianggap bertanggung jawab). Presiden lebih banyak bicara sistem keselamatannya. Presiden berharap ini tidak terjadi lagi, terulang kembali, ini kan sudah berkali-kali," ucap Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (25/9/2015).
Sebagai salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak di dunia, yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah mengatur warganya untuk tetap tertib dan tidak melanggar peraturan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi selama prosesi ibadah haji.
Namun, untuk urusan keamanan dan keselamatan jemaah, sangat tergantung dari keseriusan Pemerintah Arab Saudi dalam pengelolaan ibadah haji tahun ini.
"Saya kira itu termasuk bagian yang perlu dibicarakan Saudi. Soal keselamatan, kenyamanan, dan keamanan jemaah haji kita. Itu kan memang sebelumnya sebagian besar sangat tergantung pada fasilitas keamanan Pemerintah Saudi," ujar Teten.
Dia melanjutkan, "selebihnya bagaimana kita memberikan pengelolaan dari instansi sampai ke pelaksanaan jemaah haji di sana."
Teten mengaku turut prihatin dan berduka cita atas meninggalnya 3 jemaah haji Indonesia dalam tragedi Mina, Kamis 24 September kemarin. Dia berharap tidak ada lagi warga Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi itu.
"Kemarin kita lihat ada perubahan suhu, dehidrasi, ketidaktertiban di sana. Beruntung kemarin peserta haji kita cukup disiplin ya," pungkas Teten. (Sun/Mvi)
Advertisement