Tanggap Darurat Gempa Sorong Hingga 9 Oktober

BPBD akan terus mengimbau warga agar tidak panik. Sebab gempa tak berpotensi tsunami.

oleh Katharina Janur diperbarui 25 Sep 2015, 19:12 WIB
Ilustrasi Gempa

Liputan6.com, Jayapura - Rapat koordinasi bersama Pemkot Sorong dan sejumlah instansi terkait pasca-gempa Sorong 6,8 skala richter menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya tanggap darurat gempa dilaksanakan mulai hari ini hingga 9 Oktober mendatang.

Dalam masa tanggap darurat ini, Pemkot Sorong akan membuat keputusan tentang pembentukan cluster atau organisasi tugas penanganan bencana beserta tugasnya, dan membuat posko terpadu di Kantor Walikota Sorong.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol INF Teguh Pudji Raharjo mengatakan, dalam rapat itu juga disebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan terus mengimbau warga agar tidak panik. Sebab gempa tak berpotensi tsunami.

"Hasil sementara sejumlah korban luka yang ditemui di sejumlah rumah sakit hingga malam ini terdapat 44 orang. Terdiri dari 2 orang luka berat, 3 orang luka sedang, dan 39 luka ringan," jelas Teguh, Jumat (25/9/2015).

Selain itu, terdata 257 rumah warga di Sorong mengalami kerusakan dan mengakibatkan penghuninya harus bertahan di tenda darurat. "Sedangkan kerugian akibat gempa masih terus didata," ungkap Teguh.

Sebelumnya, Kota Sorong diguncang gempa berkekuatan 6,8 SR pada Jumat (25/9/2015) dini hari, sekitar pukul 00.55 WIT. Gempa berada di area 31 km Timur Laut Kota Sorong, 68 km Timur laut Raja Ampat, 93 km Barat Laut Kabupaten Sorong dan 311 Km Barat Laut Manokwari- Papua Barat dengan kedalaman 10 Km. BMKG setempat menyebutkan, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (Ron/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya