Liputan6.com, Jakarta Penelitian yang dilakukan oleh Astawan dkk. (1998) juga menunjukkan kecambah kedelai mempunyai khasiat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Kemampuan tersebut terkait dengan adanya beberapa peptida di dalam taoge yang memiliki sifat sebagai penghambat kerja angiotensin I converting enzyme (ACE).
Adanya ACE inhibitor (penghambat ACE) menyebabkan pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II berlangsung lambat. Rendahnya konsentrasi angiotensin II inilah yang berkontribusi terhadap pencegahan timbulnya hipertensi. Penderita hipertensi atau yang ingin menghindari penyakit tersebut sebaiknya banyak mengonsumsi taoge kedelai.
Advertisement
Estrogen alami yang terdapat dalam taoge juga berfungsi sama dengan estrogen sintetis, tetapi yang dari taoge kedelai tidak mempunyai efek samping. Estrogen dalam taoge secara nyata dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah rapuh tulang (osteoporosis).
Rajin makan taoge membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang menstruasi (premenstrual syndrome/PMS), keluhan semburat panas (hot flashes) pada pramenopause, dan gangguan akibat menopause.
Bila dibandingkan dengan bijinya, kecambah atau taoge lebih bergizi. Situs kesehatan terkemuka WebMD mengemukakan, protein taoge lebih tinggi dibandingkan dengan protein biji aslinya. Hal itu terjadi karena selama proses menjadi kecambah terjadi pembentukan asam-asam amino esensial yang merupakan penyusun protein.
Proses berkecambah (germinasi) meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan gizi yang terdapat pada taoge adalah vitamin A, B kompleks, C, E, serta mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium, serat, folat, asam amino, dan protein.