Liputan6.com, Jakarta Bahan lain yang tidak boleh ketinggalan dalam pembuatan taoge goreng adalah oncom. Oncom dapat dibuat dengan cara memanfaatkan bahan limbah, seperti bungkil kacang tanah dan ampas tahu, melalui proses fermentasi dengan menggunakan jasa mikroorganisme kapang.
Kapang dapat dianggap sebagai pabrik penghasil zat-zat gizi. Sebab, proses fermentasi oleh kapang dapat meningkatkan nilai dan mutu gizi produk akhir, beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bahan asalnya. Jadi meskipun oncom berasal dari limbah, nilai gizinya dapat memperkaya gizi taoge goreng, terutama protein, lemak, dan seratnya.
Advertisement
Pada taoge goreng, jenis oncom yang sering digunakan adalah oncom merah. Oncom merah umumnya dibuat dari ampas tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu, sedangkan oncom hitam dari bungkil kacang tanah yang kadang dicampur ampas (onggok) singkong atau tepung singkong, agar teksturnya lebih baik dan lebih lunak.
Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora sitophila, sedangkan oncom hitam dari kapang Rhizopus oligosporus. Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen dari kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.
Bumbu taoge goreng biasanya dicampur berbagai bahan pendukung seperti bawang merah, bawang putih dan sayuran seperti kucai. Dapat juga ditambahkan hancuran udang atau daging kepiting untuk meningkatkan cita rasa dan kadar proteinnya. Bumbu-bumbu ditumis, lalu ditambahkan garam, gula, dan kecap manis.
Penumisan dilakukan hingga kuah agak mengental. Setelah itu, bumbu disiram ke atas taoge dan mi yang telah direbus. Akan lebih nikmat jika taoge goreng disantap dalam keadaan panas karena tidak berbau amis.
Gelontor Lemak dan Tingkatkan Kekebalan
Gelontor Lemak dan Tingkatkan Kekebalan
Ketika biji-bijian dan kacang-kacangan dikecambahkan, secara umum kadar saponinnya menanjak 450 persen. Saponin paling banyak ditemukan dalam taoge alfalfa. Para penyandang risiko stroke dan serangan jantung, ataupun pengidap kolesterol tinggi, dianjurkan lebih banyak menyantap taoge. Saponin dalam taoge akan menggelontor “lemak jahat” LDL, tanpa mengganggu kandungan “lemak baik” HDL.
Sejumlah penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa saponin taoge juga diketahui dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh. Caranya, dengan menggenjot aktivitas sel pembunuh alami (natural killer cells), khususnya sel T-limfosit dan interferon.
Selain sarat saponin, taoge juga padat zat antioksidan kuat yang dapat membentengi tubuh dari radikal bebas perusak sel DNA.
Perlindungan ganda inilah yang menguatkan kesimpulan taoge sebagai sayuran yang membuat kita “lahir kembali” menjadi lebih muda. James Dukes, Ph.D, seorang peneliti dan ahli botani dari Departemen Pertanian AS, menyatakan taoge kedelai juga kaya akan senyawa antikanker genistein. Mekanisme kerja genistein lebih efektif ketika benih kanker sudah mulai bersemi. Pada saat itu genistein akan bekerja giat mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker, sehingga mereka akhirnya mati.
Namun, pengidap kanker payudara yang tengah menjalani pengobatan dengan tamoxifen dianjurkan untuk membatasi konsumsi taoge. Artinya, taoge hanya perlu dibatasi jika kita menderita jenis tumor atau kanker yang berkaitan dengan estrogen.
Taoge goreng juga kaya akan energi. Selain dari taoge, sumbangan energi terbesar pada taoge goreng berasal dari mi. Kandungan energi pada 100 gram mi hampir sama dengan kandungan energi pada 100 gram nasi. Oleh karena kandungan energinya yang tinggi inilah, sebaiknya taoge goreng tidak dianggap sebagai makanan selingan atau jajanan. Taoge goreng dapat dijadikan salah satu menu makanan utama dalam pola tiga kali makan sehari.
Advertisement