Suku Bunga AS Bakal Naik Picu Harga Emas Merosot

Harga emas untuk pengiriman Desember turun 0,7 persen menjadi US$ 1.145,60 per ounce di divisi Comex.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Sep 2015, 06:00 WIB
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas tertekan pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengharapkan suku bunga AS dapat naik pada 2015.Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 8,2 atau 0,7 persen menjadi US$ 1.145,60 per ounce di divisi Comex.

Meski demikian secara mingguan, harga emas naik 0,7 persen. Harga perak untuk pengiriman Desember menjadi US$ 15,11 per ounce. Harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen selama sepekan.

Pimpinan bank sentral AS atau The Federal Reserve Janet Yellen menuturkan, pihaknya mengantisipasi kenaikan suku bunga di akhir tahun ini, dan diikuti oleh kecepatan bertahap setelahnya.

Analis mengatakan suku bunga lebih tinggi dapat memukul harga emas karena tidak membayar bunga sehingga investasi menjadi kurang menarik. Ditambah suku bunga naik mengangkat indeks dolar. Penguatan dolar AS dapat membebani harga komoditas bagi pemegang mata uang lainnya.

"Kemungkinan ada peningkatan volatilitas pada pekan depan. Apalagi ada rilis laporan data tenaga kerja yang telah menunjukkan peningkatan konsisten selama beberapa bulan terakhir," ujar Analis Forex.com, Fawad Razaqzada, mengutip dari laman Marketwatch, Sabtu (26/9/2015).

Ia menambahkan, bila pasar semakin yakin dengan membaiknya data ekonomi AS maka kenaikan suku bunga dapat terjadi pada 2015. Dolar AS pun melanjutkan penguatannya. (Ahm/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya