Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai berbicara di sidang umum PBB di New York, Jumat (25/9/2015). Yousafzai mewakili pemuda di PBB, mendesak pemimpin dunia untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran (REUTERS/Mike Segar)
Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai (tengah) bersama aktivis Kainat Riaz, Shazia Ramzan, Amina Yusuf dan Salam Masri memberikan keterangan pers setelah berpidato di Majelis Umum PBB, New York, Jumat (25/9). (REUTERS/Darren Ornitz)
Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai memberikan keterangan pers usai berpidato di Majelis Umum PBB, New York, Jumat (25/9). Yousafzai adalah aktivis perempuan yang ditembak dalam bus sekolah di Pakistan tahun 2012 oleh Taliban (REUTERS/Darren Ornitz)
Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai (tengah) bersama aktivis Kainat Riaz, Shazia Ramzan, Amina Yusuf dan Salam Masri memberikan keterangan pers setelah berpidato di Majelis Umum PBB, New York, Jumat (25/9). (REUTERS/Darren Ornitz)
Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai bersama aktivis Kainat Riaz, Shazia Ramzan, Amina Yusuf dan Salam Masri berfoto bersama usai memberikan keterangan pers setelah berpidato di Majelis Umum PBB, New York, Jumat (25/9). (REUTERS/Darren Ornitz)