Liputan6.com, Jakarta - Dunia berduka atas tragedi Mina, Arab Saudi. Paling tidak 719 jemaah haji meninggal saat hendak melaksanakan lontar jumrah di Mina pada Kamis 24 September lalu. Sekitar 800 jemaah lainnya diduga mengalami luka-luka.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai, tragedi Mina tak lepas dari kurangnya keseriusan pemerintah Arab Saudi menangani prosesi haji. Anggapan haji sebagai sebuah rutinitas biasa oleh pemerintah Arab Saudi, diduga menjadi bagian penyebab peristiwa berdarah itu.
"PKB turut berbelasungkawa. Semua kehendak Allah, tapi manajemen harus diperbaiki. Saya pernah jadi Ketua Komisi VIII dan beberapa kali ke Arab Saudi," ujar Karding di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2015).
"Ada satu hal, perhatian, kultur pemerintahan Arab terhadap jemaah itu biasa saja. Mungkin karena anggap haji itu rutinitas," sambung dia.
Anggota Komisi III DPR ini juga meminta agar negara yang dipimpin oleh Raja Salman bin Abdul Aziz tersebut, segera memperbaiki manajemen teknis ritual ibadah haji agar kejadian serupa tidak terulang.
"Walaupun mereka melakukan perbaikan. Tapi dalam hal teknis pengaturan jadwal kapan keberangkatannya, hal itu mesti diperhatikan secara serius. Yang kemarin itu jauh di bawah standar," kata Karding.
Karding mengusulkan, perlu juga dilakukan perbaikan terkait pembatasan jumlah jemaah dalam satu grup, agar pemimpin grup bisa mengontrol anggotanya dengan baik.
"Itu yang saya bilang, pembimbing kelompok itu harus membatasi jumlah. Enggak boleh 1 orang memimpin sampai ratusan. Itu juga latih mereka disiplin. Ada yang merasa sudah pengalaman lalu keluar dari jadwal," pungkas Karding.
Tragedi Mina, Arab Saudi yang terjadi pada Kamis 24 September 2015 merenggut paling tidak 719 nyawa dan melukai ratusan jemaah haji dari berbagai negara. Pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia sendiri belum merilis jumlah korban jiwa maupun korban luka.
Penyebab meninggalnya para jemaah haji ini, diduga akibat antrean jemaah berlebihan saat menuju lokasi lontar jumrah dan akibat kelelahan. (Rmn/Ans)
Pasca-Tragedi Mina, PKB Usul Perbaikan Manajemen Haji
Karding juga mengusulkan, perlu dilakukan perbaikan terkait pembatasan jumlah jemaah dalam satu grup, agar pemimpin grup bisa mengontrol.
diperbarui 26 Sep 2015, 15:49 WIBTernyata tragedi Mina sudah beberapa kali terjadi. Ini dia delapan tragedi Mina selain di tahun 2015.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, Ketahui Ciri dan Contoh Penerapannya
Alasan BKN Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap II Hingga 15 Januari 2025
Sepanjang 2024, Realisasi Pendapatan Negara Capai Rp2.842,5 Triliun
Honda Resmikan Diler Mobil Bekas Bersertifikasi di Tangerang
Perbedaan Waktu Indonesia dan Korea, Jadi Panduan Lengkap untuk Traveler
7 Potret Vonny Felicia alias Vonzy Berbalut Outfit Putih, YouTuber Cantik yang Bikin Jatuh Hati
350 Caption Singkat Gym untuk Motivasi Olahraga dan Gaya Hidup Sehat
Memahami Apa Itu Hibah: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya
Anggota DPR Maria Lestari Tak Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Hasto Kristiyanto
Unsur Teks Deskripsi yang Baik: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 10 Januari Pukul 18.10 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Peralihan Pengawasan Kripto 2025 Momentum Penting Perkembangan Industri