Indahnya Perayaan Iduladha di Korea Utara

Bagaimana perayaan Iduladha di Korut, negara paling menutup diri di muka Bumi?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 26 Sep 2015, 20:22 WIB
Suasana Perayaan Iduladha di Korut (Foto:Dokumentasi KBRI Pyongyang)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) dikenal sebagai negara paling tertutup di muka Bumi. Mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Namun, pemeluk Muslim di ibukota, Pyongyang bisa merayakan hari raya Iduladha dengan khusyuk.

Hal tersebut terlihat kala masyarakat Indonesia bersama pemeluk Muslim negara lain, serta Dubes dari Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, Palestina dan Suriah melaksanakan Salat Iduladha. Ibadah ini dilaksanakan di Masjid Ar-Rahman, kompleks Kedutaan Besar Iran di Pyongyang.

Bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustad Amru Reda, warga negara Mesir yang bekerja di perusahaan patungan komunikasi di Korut. Khatib dalam khotbahnya antara lain menyampaikan, Hari Raya Islam merupakan kesempatan yang berharga untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Itu karena janji-Nya benar untuk mengampuni dosa dan kesalahan hamba-hamba-Nya.

"Iduladha adalah waktu untuk memohon ampunan kepada Allah SWT yang telah dijanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang menjalankan ibadah haji atau mereka yang banyak beribadah pada hari-hari di bulan Zulhijah sekarang ini, seperti berpuasa pada Hari Arafah," ucap Reda seperti dikutip dari rilis pers KBRI Pyongyang kepada Liputan6.com, Sabtu (26/9/2015).

Usai Kotbah dan Salat Id, para jemaah yang berjumlah 70 orang bersilaturahmi di halaman masjid sambil menikmati makanan ringan dan minuman. Sajian disediakan Kedutaan Iran bersama KBRI Pyongyang dan sejumlah kedutaan lain.

Kegembiraan menyambut Iduladha, tidak berhenti sampai di situ saja. Siang hari di 24 September 2015, Duta Besar RI Bambang Hiendrasto dan istri mengadakan acara makan siang bersama dengan seluruh keluarga besar KBRI Pyongyang dan tamu undangan Ustad Reda. Acara ini bertempat di Wisma Duta.

Berbagi Kebahagian dengan Lansia

Sama seperti di Indonesia, di Pyongyang, Duta Besar RI dan staf KBRI Pyongyang melaksanakan pemotongan hewan korban sebanyak 8 ekor kambing. Penyembelihan hewan kurban dilakukan oleh seorang pejabat Kedutaan Besar Palestina, dibantu pejabat Kedutaan Indonesia.

Daging korban keesokan harinya langsung dibagikan ke panti jompo, Pyongyang Elderly Home (PEH). Dalam kesempatan itu, mewakili Duta Besar Bambang, Sekretaris II Pensosbud Bambang Purwanto menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang baik oleh pimpinan PEH.

Menurut Bambang, penyerahan ini ditujukkan agar keluarga besar KBRI Pyongyang dapat berbagi kebahagian dengan para warga senior di PEH yang berjumlah kurang lebih 80 orang. (Ger/Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya