Liputan6.com, Jakarta - Jelang bergulirnya leg kedua babak delapan besar Piala Presiden, Persebaya United memutuskan untuk mengganti nama tim. Klub asal Surabaya itu berganti nama menjadi Bonek FC.
CEO Bonek FC, Gede Widiade menjelaskan, perubahan nama ini memang harus dilakukan. Sebab, pihaknya tidak mau bermasalah dengan Persebaya 1927.
Klub tersebut memang mengalami masalah dualisme sejak tahun 2010. Tim ini terpecah menjadi dua, yakni Persebaya 1927 dan Persebaya yang dipimpin oleh Gede.
"Kami ganti nama bukan karena kalah dari Persebaya sana (1927). Nama Persebaya sudah didaftarkan di Kemenkumham oleh pihak sana," jelas Gede saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (27/9/2015).
"Kami tidak mau dituntut, makanya ganti nama. Alasan memilih nama Bonek FC karena kami orang Surabaya," sambung mantan manajer Timnas Indonesia U-23 tersebut.
Lebih lanjut, Gede menjelaskan, pihaknya memakai nama Bonek FC tidak permanen. "Nama ini hanya sementara. Akan kami gunakan di Piala Presiden saja," ucap dia.
Bonek FC akan menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang pada leg kedua babak delapan besar Piala Presiden. Di leg pertama, Bonek FC menang 1-0 atas Sriwijaya. (Jnp/Ary)
Baca juga:
Advertisement
Video Angel Di Maria Ditangkap Polisi
6 Pesepakbola Eropa yang Bikin Hati Wanita Indonesia Lumer