NU Bangun Perguruan Tinggi Standar Internasional di Surabaya

Fokus Sains, Technology, Enginering, dan Economy. Bangunan kampus dirancang 9 lantai dengan danau di tengah-tengahnya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Sep 2015, 15:36 WIB
Fokus Sains, Technology, Enginering, dan Economy. Bangunan kampus dirancang 9 lantai dengan danau di tengah-tengahnya.

Liputan6.com, Surabaya - Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (NU) akan membangun perguruan tinggi berstandar international di Surabaya, Jawa Timur. Kampus tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 14,5 hektare di kawasan Wonorejo, Surabaya.

"Kampus ini akan menjadi layanan pendidikan NU dengan standar World Class University," kata Ketua YTPS-NU Khofifah Indar Parawansa setelah melihat langsung maket pembangunan kampus bersama Menristek-Dikti Muhammad Nasir di Surabaya, Sabtu 26 September 2015.

Fokus dari Perguruan Tinggi Internasional NU Khadijah ini adalah Sains, Technology, Enginering, dan Economy. Saat ini lokasi tersebut masih berupa tambak. Rencananya nanti ada danau di tengah bangunan kampus. Adapun bangunannya dibuat 9 lantai.

Menurut Khofifah biaya pembangunan pendidikan tinggi ini diperkirakan sekitar Rp 1,5 triliun. Berdasarkan master plan, lokasi tersebut akan dibagi menjadi beberapa zona. Ada zona umum meliputi minimarket, stationary, pos keamanan, kantin, masjid, bengkel genset, dan rumah genset.

Kemudian ada fasilitas olahraga yang meliputi lapangan futsal, lapangan tenis, lapangan bola voli, kolam renang, gedung olah raga. Adapun zona perguruan tinggi yang meliputi Kampus B dan C, Kampus A, ruang belajar bersama, kampus pasca-sarjana, wisma tamu, dan rumah dinas pimpinan.

"Selanjutnya, zona pendidikan yang meliputi kantor yayasan dan manajemen, Gedung TK, Gedung SMP, Gedung SMA, PAUD, Perpustakaan dan laboratorium workshop," jelas Khofifah.

Dia optimistis proses pembangunan perguruan tinggi itu akan selesai dalam waktu 5 tahun. Untuk pembangunan kampus ini NU akan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri. (Hmb/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya