Liputan6.com, Aragon - Sang juara bertahan MotoGP, Marc Marquez meminta maaf pada fan dan tim menyusul hasil buruk di GP Aragon, Spanyol, Minggu 27 September 2015. Berlaga di rumah sendiri, Marquez terjatuh dan gagal melanjutkan balapan.
Praktis, hasil ini membuat poin Marquez (184) semakin menjauh dari dua pesaing terdekat sekaligus pembalap Yamaha, Valentino Rossi (263) dan Jorge Lorenzo (249) yang masing-masing di posisi satu dan dua. Rider berjuluk Baby Alien itu berselisih 65 poin dari Lorenzo yang bertengger di peringkat 2.
Advertisement
Dewi Fortuna tampaknya tidak berpihak pada Marquez pada lomba akhir pekan ini. Marquez yang menempati pole-position harus terjatuh ketika balapan baru berlangsung 2 lap. Marquez terpental di tikungan 12 ketika sedang dikejar oleh rival, Jorge Lorenzo. "Kali ini, murni kesalahan saya," kata Marquez sebagaimana dikutip dari Crash.
Sepanjang musim 2015, Marquez gagal menyelesaikan lima balapan,yaitu di MotoGP Argentina, Italia, Catalunya, Inggris dan Aragon. Jumlah ini meningkat pesat dibanding 2014 lalu di mana sang pembalap hanya sekali gagal merampungkan lomba di MotoGP Australia.
Menurut Marquez, kecelakaan tunggal yang dialami di Aragon tidak lepas dari kesalahan menjaga keseimbangan motor ketika melakukan pengereman keras. "Itu membuat saya kehilangan kendali pada ban depan," ujar joki yang identik dengan nomor 93 ini. "Hari ini, saya benar-benar meminta maaf pada tim dan fan," sambungnya.
Rider 22 tahun itu juga tidak menyangkal, kepercayaan diri terlampau tinggi ikut menjadi bumerang. Terlebih, berlaga di kandang sendiri membuat gairah ikut meningkat. Tapi sikap tersebut, justru mendatangkan petaka.
"Mungkin karena fakta, saya tidak pernah kalah dan tampil di rumah sendiri membuat saya terlalu semangat." Perlu diketahui, Aragon lintasan yang bersahabat dengan Marquez. Dia sempat juara di trek ini pada 2013 di kelas MotoGP. Sebelumnya, 2011 dan 2012 di kelas Moto2, Marquez juga naik podium di Grand Prix ini.
Mantan juara dunia Moto2 itu pun menerima kenyataan pahit ini dengan lapang dada. Namun, dia tidak memungkiri rapor merah di Aragon akhir pekan ini membuat peluang sebagai juara dunia menipis.
"Ketika musim tidak berjalan sesuai rencana, dan sulit mencari jalan keluar, tampaknya kami bakal terus menemui kesulitan di depan," dia melanjutkan. (Rjp/Bog)