Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh Asep Suryadi (24), petugas secure parking mal di Senayan, Jakarta Pusat, diringkus di kawasan Depok, Jawa Barat. Pembunuh yang bernama Ali Akbar alias Ali Tomcat sempat berkilah namun akhirnya mengakuinya juga.
"Tersangka pembunuh petugas secure parking Senayan City ditangkap tadi pagi. Ia awalnya tak mau mengaku dan baru mau mengakui perbuatannya malam ini," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu (27/9/2015) malam.
Advertisement
Berdasarkan pengakuan Ali, motif pembunuhan murni karena perampokan. Pembunuh ingin merampas uang di laci gardu loket parkir mal. "Tersangka ngakunya ingin merampok. Sementara motifnya masih murni perampokan uang di laci loket parkir." ucap Krishna.
Dia menerangkan banyak petunjuk yang dikantongi kepolisian untuk menjerat Ali, antara lain rekaman CCTV area parkir mal yang merekamnya saat memasuki basement dengan motor dan mengenakan helm putih. Pihaknya mengidentifikasi dengan memperjelas wajah pelaku.
"Kami juga temukan helm putih yang digunakan pelaku di hari kejadian. Ada darah di helm itu, jadi menguatkan dugaan kami," sambung Krishna.
Petunjuk lainnya adalah tapak sepatu Ali yang mengecap di genangan darah Asep. Setelah diperiksa oleh polisi, ukuran jejak yang tertinggal digenangan darah Asep persis dengan sepatu milik Ali.
"Ada tapak sepatu sewaktu di TKP, sesuai dengan tapak sepatunya (Ali). Tapak di TKP itu karena pelaku injak genangan darah korban," tutup Krishna.
Ali dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Asep sebelumnya ditemukan tergeletak bersimbah darah pada Rabu 23 September 2015 pukul 05.00 WIB oleh rekannya di lantai basement 1 mal ternama di Senayan. Hasil visum sementara, pemuda ini tewas setelah punggungnya ditikam senjata tajam dan kepalanya dibenturkan ke sisi gardu loket parkir yang tajam.
Usai olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mendapati laci uang di dua gardu yang sudah kosong. Padahal seharusnya di kedua laci tersebut ada uang hasil pembayaran parkir sebesar Rp 6-7 juta. Sementara itu ponsel Asep pun raib entah kemana. Pria nahas ini diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas). (Ali/Dan)