Liputan6.com, Tokyo - Mengawali pekan ini, bursa saham Asia bergerak fluktuaktif dengan indeks saham acuan regional berada di jalur terburuk dalam empat tahun. Pelaku pasar menunggu rilis laporan keuntungan industri China.
Indeks saham MSCI Asia Pacific hanya naik tipis 0,1 persen menjadi 125,08 pada pukul 09.04 waktu Tokyo. Indeks saham acuan regional ini ini telah merosot sekitar 15 persen sejak akhir Juni. Penurunan indeks saham acuan regional itu lantaran bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga ditambah pasar keuangan terguncnag oleh kekhawatiran atas ekonomi China melambat.
Advertisement
Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,2 persen di awal perdagangan. Diikuti indeks saham Australia melemah 0,1 persen. Bursa saham Hong Kong, Taiawan, dan Korea Selatan libur di awal pekan ini. Bursa saham Hong Kong libur memperingati mid-autumn festival atau Chung Yeung Festival.
"Pelaku pasar sangat sensitif terhadap China sekarang. Pelaku pasar juga fokus melihat data AS, dan mendorong kemungkinan bank sentral AS menaikkan suku bunga," ujar Kepala Riset IG Ltd, Chris Weston seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (28/9/2015).
Pelaku pasar pun fokus terhadap data gaji di sektor non pertanian pada Jumat pekan ini. Pelaku pasar akan mencoba mengukur kondisi pasar tenaga kerja kuat untuk melihat bank sentral AS mulai melakukan pengetatan kebijakan moneter.Sementara itu, di pasar keuangan, dolar AS sedikit berubah ke level 120,48 per yen. Euro juga stabil di kisaran US$ 1,1187. (Ahm/Ndw)