Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi di awal pekan ini. Hal itu dipicu dari aksi jual investor asing yang masih terus berlanjut dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga masih di kisaran 14.600.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (28/9/2015) IHSG melemah 11,49 poin (0,27 persen) ke level 4.197,94. Indeks saham LQ45 melemah 0,42 persen ke level 696,42. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan di awal sesi.
Advertisement
Tekanan IHSG terus berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 25,45 poin (0,63 persen) ke level 4.183. Indeks saham LQ45 susut 1,01 persen ke level 692,33. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,09 persen ke level 667,49.
Ada sebanyak 57 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 37 saham menghijau. 57 saham lainnya diam di tempat. Di awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.199,46 dan terendah 4.178,67.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.175 kali dengan volume perdagangan saham 153,66 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 145,14 miliar.Melihat sektoral saham, hanya sektor saham perkebunan dan tambang yang menghijau dengan naik masing-masing 0,96 persen dan 0,55 persen.
Sektor saham aneka industru tergelincir 1,75 persen, dan memimpin penurunan sektor saham, disusul sektor saham manufaktur turun 1,03 persen, dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,94 persen.Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 17 miliar.
Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 18 miliar.Saham-saham sebagai penggerak indeks saham dan mencatat keuntungan antara lain saham LSIP naik 2,86 persen ke level Rp 1.440 per saham, saham INCO mendaki 2,64 persen ke level Rp 2.135 per saham, dan saham SRIL menanjak 2,05 persen ke level Rp 399 per saham.Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menekan IHSG pada pagi ini.
Saham ASII turun 1,8 persen ke level Rp 5.450 per saham, saham BCA melemah 1,69 persen ke level Rp 11.600 per saham, saham PGAS tergelincir 1,1 persen ke level Rp 2.705 per saham, dan saham UNVR susut 1,17 persen ke level Rp 35.825 per saham.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung menguat pada pagi ini. Berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran 14.687. Data Bloomberg menunjukkan, rupiah dibuka menguat ke level 14.665 per dolar AS dari penutupan Jumat 25 September 2015 di kisaran 14.693 per dolar AS.
Bursa saham Asia pun cenderung melemah. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,98 persen ke level 17.705 dan indeks saham Singapura susut 1,77 persen ke level 2.782,5.
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan pergerakan bursa saham global akhir pekan lalu yang cenderung membaik diharapkan bisa meredakan tekanan jual di pasar pada perdagangan awal pekan ini."IHSG akan bergerak variasi dengan support 4.185 dan resistance 4.250 dengan peluang menguat terbatas," ujar David. (Ahm/Igw)