Ahok Usul Sejarah Pemilu Langsung Dijadikan Diorama di Monas

Menurut Ahok, pemilihan langsung pertama RI merupakan bagian sejarah yang harus dicatat dan menjadi diorama perjalanan RI.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Sep 2015, 11:45 WIB
Salah satu diorama sejarah pembacaan teks proklamasi di Monas. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ruang diorama atau miniatur tentang sejarah RI di Monumen Nasional (Monas) rupanya menjadi perhatian pengunjung monumen. Namun diorama itu hanya mengisahkan sejarah sampai kemerdekaan RI.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sudah mendengar masukan terkait hal itu. Karenanya, dia mengusulkan agar diorama sejarah RI dilengkapi hingga era pemilihan langsung yang dimulai pada terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI.

"Saya sudah bilang, harusnya mesti sampai ke pemilihan langsung dong. Pemilihan langsung itu adalah Pak SBY. Itu sejarah kita," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, momen pemilihan presiden langsung pertama di Indonesia merupakan bagian dari sejarah yang harus dicatat dan menjadi diorama perjalanan RI.

"Pertama kali ada pemilihan langsung dan presiden yang dipilih secara langsung 2 periode. Jadi Anda harus menghargai Pak SBY yang mendapat kepercayaan selama 10 tahun. Nah, ini yang mau kita lakukan," ujar dia.

Permintaan penambahan diorama yang berada di basement Monas itu sudah disampaikan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas. Hanya saja, butuh proses panjang untuk merealisasikan hal itu.

"Itu kan mesti lapor Setneg (Sekretariat Negara) dan mesti dikaji lagi, macam-macam nih dibicarain," tutup Ahok. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya