Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana untuk memangkas transaksi pembelian valuta asing (valas) khususnya dolar Amerika Serikat (AS) hingga 50 persen untuk mendukung penguatan nilai tukar rupiah. Dalam aksi korporasi ini Pertamina menggandeng tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina selama ini harus menggunakan valas berdenominasi dolar AS dalam jumlah cukup besar. Dolar AS tersebut digunakan untuk pengadaan minyak mentah, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji, serta pembiayaan proyek-proyek investasi.
"Di sisi lain, sebagian besar pendapatan Pertamina dari penjualan di dalam negeri diterima dalam mata uang rupiah," kata Wianda, di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Wianda mengungkapkan, akhir-akhir ini, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat dinamis. Rupiah terus mengalami depresiasi sehingga under value (di bawah nilai fundamentalnya).
"Sebagai bentuk mitigasi risiko, Pertamina yang sebelumnya telah melakukan aksi korporasi dengan hedging, dalam beberapa waktu ke depan, juga bersiap mengurangi transaksi pembelian dolar AS hingga 50 persen dari transaksi pembelian normal," tuturnya.
Meski mengurangi pembelian valas, Pertamina tetap dapat memenuhi kewajiban pembayaran baik dalam bentuk rupiah dan valas kepada mitra usaha. Untuk mengatasi selisih antara kebutuhan dan pembelian valas dalam dolar AS.
Pertamina akan bekerjasama dengan pihak perbankan dengan menggunakan skema trade financing dengan memanfaatkan fasilitas kredit jangka pendek yang disediakan oleh perbankan baik BUMN, swasta nasional maupun perbankan Internasional untuk mendukung pembiayaan Pertamina.
"Jadi, ke depan Pertamina akan lebih memanfaatkan komitmen credit line yang sudah dimiliki dibandingkan dengan mencari dolar AS di pasar spot," ungkapnya.
Pertamina melakukan pembelian valas dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI yang selalu dilaporkan kepada Bank Indonesia secara bulanan maupun mingguan.
Sejak Juni lalu, Pertamina telah mengimplementasikan transaksi lindung nilai (hedging) dengan membeli valas secara forward dan telah mendapatkan fasilitas perbankan berupa forex line untuk transaksi lindung nilai dari tiga bank dalam jumlah signifikan. (Pew/Gdn)
Dukung Rupiah, Pertamina Pangkas 50% Transaksi Dolar AS
Pertamina melakukan pembelian valas dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
diperbarui 28 Sep 2015, 12:43 WIBKilang Pertamina (Foto: Arthur Gideon/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Kepanjangan IKN? Begini Tahapannya sampai 2045
Ciri-ciri Teks Nonfiksi: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Soal Usulan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Wamendagri: Semakin Cepat Makin Bagus
5,4 Juta Kendaraan Bakal Melintas di Tol Astra pada Natal dan Tahun Baru 2025
6 Artis Ini Melahirkan dengan Metode Persalinan Water Birth, Terbaru Nikita Willy
5 Metode Budgeting yang Bikin Keuangan Stabil Tiap Bulan, Bisa Kamu Coba!
Ciri Wajah Orang yang Akan Meninggal: Tanda-tanda Medis dan Spiritual
Penyerang Timnas Indonesia Belum Cetak Gol di Piala AFF 2024, Ini Tanggapan PSSI
Banyak Pemain Debutan Sukses Unjuk Aksinya, Penampilan Timnas Indonesia di 3 Pertandingan Piala AFF 2024 Mendapat Apresiasi
Ciri Wajah Pemakai Sabu: Mengenali Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba
Tak Bisa Dianggap Sepele, Timnas Indonesia Harus Waspada saat Menghadapi Filipina di Solo pada Piala AFF 2024 Karena Ini
Dishub Jakarta Siapkan Ribuan Bus Angkutan Libur Natal dan Tahun Baru di 4 Terminal Utama