Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk meresmikan pengoperasian bengkel pesawat (hanggar) yang diklaim terbesar di dunia. Hanggar tersebut menjadi hanggar keempat yang dimiliki oleh perusahaan plat merah tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan, sejalan dengan penambahan hanggar ini, diharapkan kapasitas dan pendapatan GMF AeroAsia, anak usaha Garuda Indonesia yang dipercaya mengelola hanggar ini, juga mengalami peningkatan.
Dia menjelaskan, dari 167 pekerjaan perawatan pesawat pada tiga hanggar narrow body yang dimiliki GMF AeroAsia saat ini, adanya hanggar 4 ini akan menambah pekerjaan perawatan pesawat diproyeksikan bertambah sebesar 146 pekerjaan hingga 2018.
"Sehingga pekerjaan perawatan narrow body di GMF yang saat ini 167 menjadi 313 pekerjaan atau dengan kata lain mengalami kenaikan 87 persen pada tahun 2018," ujarnya ujarnya di hanggar 4 Garuda Indonesia, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9/2015).
Semantara untuk pendapatan, diproyeksikan dari adanya hanggar 4 ini akan kenaikan sebesar US$ 86 juta atau sebesar 150 persen dari pendapatan GMF dari pekerjaan perawatan pesawat narrow body sebelumnya.
"Saat ini pendapatan dari kapasitas hangar narrow body yang ada adalah sebesar US$ 57 juta, sehingga dengan hangar baru ini di 2018 diproyeksikan pendapatan GMF akan meningkat menjadi US$143 juta," tandasnya.
Sekedar informasi, hanggar yang memakan investasi sebesar US$ 60 juta atau setara dengan Rp 879,3 miliar (dengan kurs rupiah Rp 14.655 per dolar AS) ini diklaim menjadi yang terbesar di dunia karena kemampuuannya menampung hingga 16 badan pesawat.
Sedangkan rata-rata hanggar yang ada di dunia hanya mampu menampung 10-12 pesawat berbadan kecil (narrow body).
Adapun, proyek pekerjaan perawatan pesawat tersebut meliputi perawatan ringan, perawatan berat, modifikasi winglet, perbaikan struktur, modifikasi interior pesawat, pengecatan pesawat, dan perawatan lainnya. (Dny/Gdn)
Punya 4 Hanggar, Pendapatan Anak Usaha Garuda Naik 150%
Hanggar terbaru milik Garuda Indonesia memakan baya investasi sebesar US$ 60 juta atau setara dengan Rp 879,3 miliar.
diperbarui 28 Sep 2015, 13:31 WIBMenteri BUMN Rini Soemarno (kanan) mengecek pesawat yang terparkir di dalam hanggar usai peresmian hanggar keempat milik Garuda di area Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin (28/9). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Manfaat Sikap Mandiri: Apa Manfaat Sikap Mandiri bagi Kehidupan?
Cuaca Hari Ini Jumat 29 November 2024: Jabodetabek Diguyur Hujan Malam Nanti
Tambah Investasi, Suzuki Indonesia Bakal Sibuk di 2025
Mengenal Apa Itu Puisi Lama: Sejarah, Jenis, dan Karakteristiknya
Nasib 2 Orang Perusak Habitat Harimau dan Gajah di Taman Nasional Tesso Nilo
Perkuat Fundamental, Wijaya Karya Siap Lego Aset-Aset Ini
Tak Bertepuk Sebelah Tangan, Striker Incaran Ruben Amorim Rupanya Berniat Susul Pelatih ke Manchester United
3 Resep Udon Kuah Instan, Masak Satset Tidak Kalah Lezat
Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi di November 2024, Kini Jadi Aset Strategis Global
Mengenal Candi Kidal Malang, Situs Peninggalan Kerajaan Singasari Memiliki Nilai Filosofis
Ini 3 Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja
4 Cara Ampuh Atasi Asam Urat di Rumah dengan Es, Solusi Simpel & Efektif