Marak Begal di Palembang, Tukang Ojek Jadi Korban

Aksi begal sepeda motor di Palembang, Sumatera Selatan, kian meresahkan.

oleh Nefri Inge diperbarui 28 Sep 2015, 16:52 WIB
Begal menjadi fenomena yang marak belakangan ini (poskotanews.com)

Liputan6.com, Palembang - Aksi kawanan begal sepeda motor di Palembang, Sumatera Selatan, kian meresahkan. Tak hanya warga yang menjadi korban, tukang ojek pun turut menjadi mangsa residivis pembegalan di Palembang.

Kali ini nasib sial dialami Karnadi (40), warga Jalan Gubernur HA Bastari Lorong Habib, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini menjadi korban pembegalan oleh penumpangnya sendiri. Kejadian berlangsung saat korban mengantarkan pelaku ke arah Talang Kelapa, Palembang, pada Minggu malam 27 September 2015.

"Saat melintasi simpang lampu merah di Jalan Sukarno-Hatta, Palembang, kami dihadang 2 orang yang menggunakan sepeda motor. Tiba-tiba dari belakang, penumpang saya mencekik leher saya. Dua orang yang menghentikan saya tadi menodongkan pistol di kepala dan pisau di badan saya," ujar Karnadi saat melapor ke Polresta Palembang, Senin (28/9/2015).

Karena terancam, korban pun hanya pasrah saat para pelaku menggeledah isi kantongnya dan mengambil Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) miliknya. Sepeda motor Yamaha Mio berwarna hitam dengan nomor polisi BG 5682 AAO yang baru dikreditnya selama 5 bulan itu pun dibawa kabur oleh para pelaku.

Setelah kejadian, korban pun terpaksa pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Ia bahkan tidak menyangka jika penumpangnya merupakan kawanan pembegal yang merencanakan perampokan sepeda motornya.

Kasus Serupa

Kejadian serupa dialami Rusdi (37), warga Jalan KH Azhari Lorong Keramat, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Korban harus merelakan sepeda motor Yamaha Mio GT dengan nomor polisi BG 3642 AAL setelah dirampok oleh kawanan pembegal pada Senin malam pekan lalu.

Padahal, lokasi pembegalan di Jalan Gubernur HA Bastari Palembang ini berdekatan dengan Mapolresta Palembang.

Ketika itu, Rusdi sedang mangkal di bawah Jembatan Ampera. Lalu ada penumpang yang minta diantarkan ke kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan upah Rp 100 Ribu.

"Usai pulang, saya lalu melewati Jalan Gubernur HA Bastari, Palembang. Namun di daerah sana saya dipepet dan dihentikan oleh 4 pelaku yang mengendarai 2 sepeda motor," ungkap dia.

Korban pun terpaksa berhenti dan para begal menodongkan pisau ke tubuhnya. Tidak hanya membawa kabur sepeda motornya, para pelaku juga merampas uang korban sebesar Rp 1 juta dari dompet korban.

"Pelaku itu memang tidak kasihan, padahal saya sudah bilang motor itu untuk mencari nafkah, tapi tetap saja diambil. Sementara uang Rp 1 juta itu rencananya akan digunakan untuk membayar sepeda motor itu, eh malah hilang sama motornya," pungkas ayah 4 anak ini. (Ans/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya