Liputan6.com, Malang - Puluhan aktivis yang menamakan diri Aliansi Sedulur Tunggal Roso menggelar aksi tabur bunga di depan Balaikota Malang, Jawa Timur. Aksi solidaritas ini menyusul tewasnya Salim atau Salim Kancil, seorang petani asal Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, yang menolak aktivitas tambang pasir di Pantai Watu Pecak.
"Aksi ini sebagai simbol bahwa ada ancaman nyata terhadap petani dan pejuang ekologis dalam menghadapi mafia tambang," kata koordinator aksi Abdurahman Sofyan di Malang, Jawa Timur, Senin (28/9/2015).
Selain tabur bunga, para aktivis juga menggalang aksi tanda tangan menentang perilaku premanisme yang menyebabkan Salim tewas. Dalam aksinya, mereka membawa foto Salim.
Beberapa poster bertuliskan kecaman terhadap aksi brutal itu juga dibawa saat aksi damai ini. Aksi ini mendapat apresiasi dari warga yang melintas di depan Balaikota Malang, dengan membubuhkan tanda tangan.
"Kami menuntut pihak kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas. Tangkap para pelaku dan aktor intelektual di balik peristiwa ini," tegas Abdurahman.
"Para petani itu memperjuangkan haknya tapi malah mendapat aksi brutal. Kemarin terjadi di Lumajang, besok bisa juga terjadi di Malang," sambung dia.
Para aktivis Aliansi Sedulur Tunggal Roso menilai, apa yang dialami 2 petani di Lumajang itu adalah preseden buruk. Karena itu, mereka mendesak aparat penegak hukum segera menangkap aktor intelektual pembunuhan tersebut.
"Kami mempertanyakan sikap kepolisian kalau sampai tidak bisa menangkap aktor intelektualnya," pungkas Abdurahman.
Kematian Salim alias Kancil terjadi pada Sabtu 26 September 2015. Peristiwa ini bermula dari sikap para petani yang bergabung dalam Forum Petani Anti Tambang Desa Selo Awar-Awar menolak penambangan di Pantai Watu Pecak, Lumajang, Jawa Timur.
Petani kesal karena sebagian lahannya dijadikan jalan perlintasan truk pengangkut pasir. Mereka mengajukan pemberitahuan untuk menggelar unjuk rasa menolak penambangan. Namun unjuk rasa belum digelar, 2 petani yakni Salim dan Tosan diculik sekelompok preman dan dianiaya.
Salim ditemukan di tepi jalan dalam kondisi tak bernyawa. Di tubuhnya terdapat banyak bekas luka. Sedangkan Tosan dalam kondisi kritis karena menderita luka serius di tubuhnya. Dia kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (Rmn/Ans)
Polisi Diminta Tangkap Dalang Pembunuh Petani Salim Kancil
Selain tabur bunga, para aktivis juga menggalang aksi tanda tangan menentang perilaku premanisme yang menyebabkan Salim Kancil tewas.
diperbarui 28 Sep 2015, 19:49 WIBPuluhan aktivis dari Aliansi Sedulur Tunggal Roso saat menggelar aksi tabur bunga di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9/2015). (Liputan6.com/Zainul Arifin)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Pembulatan Angka Dasar dan Excel, Langsung Jago Ikuti Latihannya
16 Parpol KIM hingga Relawan Jokowi-Gibran Diklaim Hadiri Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono
Cara Pembatalan Tiket Kereta Api Online di KAI Access dan Website Resminya
Dharma-Kun Gelar Kampanye Akbar, Ini Aspirasi dan Harapan Warga
Apa Itu Baby Blues pada Ibu: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Disebut Jiplak Lagu Bruno Mars, Ini Kata Pihak Miley Cyrus Soal Flowers
Zeekr Hadirkan Dua Mobil Listrik Premium di GJAW 2024, Harga Mulai dari Rp 1 Miliar
Threads Prioritaskan Konten Sesuai Preferensi Pengguna, Kurangi Rekomendasi Acak
Ruben Amorim Bisa Langsung Ukir Tinta Emas saat Debut di Manchester United
Berantas Hoaks sampai Peretasan, Polda Metro Jaya Bentuk Ditressiber
Jadi Desa Wisata Dunia, Wukirsari Butuh Pemandu Kelas Internasional
Jadi CEO Terbaik, Sunarso Ungkap BRI Group Catatkan Kinerja Cemerlang dan Berkelanjutan