Keluarga Rita Saadah Waswas Tunggu Kabar dari Tanah Suci

Ia sangat berharap ada kabar baik dari ibunya yang hilang kontak setelah lempar jumrah di Mina.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 29 Sep 2015, 08:22 WIB
Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Jumat 21 Agustus pukul 13.30 WAS. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Semarang - Semua anggota keluarga jemaah haji asal Kota Semarang, Jawa Tengah, masih diliputi waswas terkait kabar keluarganya yang berhaji di Tanah Suci sesuai tragedi Mina. Salah satu jemaah yang dinyatakan belum kembali ke pemondokan adalah Rita Saadah (48), warga Jalan Mutiara I Blok A nomor 7 RT 1 RW 7, Semarang.

Menurut Santika, salah satu anak Rita, ia sempat berkomunikasi dengan sang ibu melalui layanan pesan singkat (SMS) pada Kamis, 24 September 2015. Saat itu Rita Saadah sedang dalam perjalanan menuju Mina.

"Sedang di Muzdalifah, antre bus ke Mina, doakan nak," demikian SMS yang diterima Santika pukul 05.17 WIB.

Santika mengatakan, SMS itu dikirim sebelum tragedi yang menelan nyawa 700 orang. "Mama memang selalu kirim pesan setiap subuh," kata Santika, Selasa (29/9/2015).

Sejak musibah terjadi, keluarga tidak tahu di mana Rita berada. Santika berusaha mencari tahu lewat Kementerian Agama (Kemenag) dan menghubungi tetangganya yang juga menunaikan ibadah haji.

"Saya kontak sama Pak Ahmad Sahid (tetangga). Kalau Kemenag pasti jawabannya diminta tunggu," kata Santika sambil memperlihatkan foto ibunya.

Para jemaah haji di Mina dekat Mekah dalam cuaca terik. (Reuters)

Dia sempat mendengar informasi dari tetangganya kalau ibunya berada di rumah sakit. Namun ternyata tetangga yang mengabari hal itu belum pernah bertemu, namun hanya mendengar dari orang lain tanpa kepastian.

"Katanya dirawat di rumah sakit, tapi belum pernah ketemu," tambah Santika.

Ia sangat berharap ada kabar baik dari ibunya. Menurutnya bisa saja Rita langsung ke hotel setelah tawaf dan tidak kembali ke maktab sehingga diduga hilang.

"Kita hanya bisa berharap semoga mama saya belum ditemukan itu tersasar atau sudah kembali ke hotel, tidak ke maktab. Kami berharap mama sehat dan bisa balik ke sini," kata Santika.

2 Meninggal, 6 Hilang

Staf Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Semarang, Tantowi Jauhari mengatakan, secara resmi ada 6 jamaah haji asal Semarang yang tidak diketahui kabarnya. Salah satunya yaitu Sugeng Triyanto yang kemudian dikabarkan oleh putranya meninggal.

Meski demikian, hingga kini jenazah Sugeng belum diketahui keberadaannya sehingga masuk dalam daftar yang belum ditemukan. Selain Sugeng, lima orang lainnya adalah:

1. Khafsoh Maktub Ilyas, Pria 45 tahun;  B0877967
2. Rita Saadah, Pria 48 tahun; B 0876430
3. Ahmat Khalimin Sambudi, Pria 49 tahun; B0877075
4. Suimah Khasan Kusman, Pria 64 tahun; B0877824
5. Hadi Murti Wibisono, Pria 82 tahun; B1105098

"Bu Khafsoh itu petugas TPIHI. Sampai sekarang belum diketahui keberadaannya. Untuk korban tewas dari Kota Semarang, yang resmi ada dua orang," kata Tantowi.

Tantowi menjelaskan, semua jemaah yang dikabarkan hilang dan tewas berada dalam kloter yang sama, yaitu kloter 62 embarkasi Solo. Menurut dia, peristiwa tragedi Mina juga terjadi di dekat tenda Maktab nomor 14. (Mvi/Tnt)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya