Liputan6.com, Nogales - Dalam era perkembangan teknologi, tidak mengherankan jika pengedar narkoba menjadi semakin kreatif dalam melancarkan aksi mereka-- salah satunya, melakukan penyeludupan melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat terbang berbahan ringan guna mengirim barang ilegal ke AS.
Kejadian ini terjadi pada Selasa pagi 8 September 2015-- Bill dan Maya Donnelly di Nogales, Arizona terbangun pada malam hari dengan suara berdebum di rumah mereka yang beberapa ratus meter dari perbatasan AS-Mexico.
Advertisement
Seperti dilaporkan dalam Nogales International, Bill Donnelly pada awalnya mengira suara yang didengarnya berasal dari badai musim panas yang sedang melanda, namun istrinya, Maya tidak merasa terlalu yakin-- namun akhirnya mereka kembali tidur.
Keeskokan harinya, setelah suami dan anak-anaknya berangkat untuk beraktivitas, Maya melihat ke arah garasi dan melihat serpihan pohon kayu berantakan di mana-mana yang dikiranya adalah ulah hewan piaraan mereka seekor anjing German Shepard.
“Aku keluar untuk melihat-- aku menemukan ada lubang besar di atap garasi, kandang anjing hancur dengan sebuah bungkusan di dalamnya," ungkap Maya. "Beruntung Hulk, tidak berada di dalam kandangnya pada saat itu-- karena mencurigakan aku menghubungi polisi."
Setibanya polisi negara bagian Nogales di lokasi-- bungkusan diketahui berisikan 11 kilogram mariyuana dengan nilai jual sekitar 139 juta rupiah. Petugas menduga rumah mereka dilalui pesawat terbang berbahan ringan yang dimanfaatkan dalam penyeludupan dari Mexico ke negara bagian Arizona, Amerika.
Bungkusan itu diduga terjatuh sebelum tiba di lokasi pengiriman yang kemungkinan berada di bagian utara. Atas kejadian itu pihak kepolisian melakukan penyisiran di sekitar wilayah, namun tidak menemukan apapun-- mereka kemudian menyita barang bukti tersebut.
Menurut Nogales Police Departmen (NPD) pesawat terbang ultra ringan merupakan salah satu alat yang digunakan dalam perdagangan dan penyelundupan narkoba, namun kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Kepala polisi, Derek Arnson, mengatakan, “Pesawat ultra ringan sudah sering digunakan. Biasanya mereka beroperasi pada malam hari dengan membawa dua atau tiga bungkusan-- mereka tidak mendarat dan hanya menjatuhkan barang lalu kembali ke Meksiko.” (Alx/Rcy)