Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal menyulap arena lumpur Lapindo di Sidoardjo, Jawa Timur menjadi taman nasional, layaknya Yellowstone di Amerika Serikat (AS). Bagaimana bentuk dari Taman Nasional Yellowstone yang menjadi taman nasional pertama di AS itu?
Yellowstone sejatinya sudah ada sejak ratusan tahun lalu, namun baru diputuskan sebagai taman nasional pada kongres pertama, Maret 1872 atau 143 tahun yang lalu. Area wisata geothermic ini dijadikan sebagai tempat tinggal satwa liar dan hal-hal yang berbau geothermic atau geothermal alias panas bumi.
Advertisement
Dikutip dari situs resmi Yellowstone, Selasa (29/9/2015), Yellowstone memiliki area 3.468 mil persegi, di dalamnya terdapat sungai, kanyon, danau dan juga gunung. Ini adalah destinasi yang tepat untuk pecinta alam dan satwa liar, karena terdapat 50 spesies mamalia, 311 spesies burung, 6 spesies reptil, 4 spesies amfibi, dan 5 spesies berbahaya.
Di bawah danau Yellowstone, terdapat gunung berapi yang menghasilkan aktivitas panas bumi yang besar. Lebih dari 300 geyser ada di Yellowstone termasuk sumber air panas, lumpur, dan fumarol. Beberapa geyser yang paling terkenal dan menakjubkan adalah Old Faithful dan Steambot Springs, yang dikenal sebagai geyser tertinggi di dunia.
Yellowstone dulunya adalah tempat tinggal orang Amerika asli, di tahun 1800-an. Mereka tinggal di dekat sungai dan pegunungan, dan hidup sehari-hari dengan memancing dan berburu. Disebutkan, mereka menggunakan air panas dari geyser untuk mandi, mencuci juga memasak.
Di tahun 1988, taman Yellowstone pernah mengalami musibah. Sekitar 36 persen atau sekitar 793.880 hektar dari taman ini terbakar. Api awalnya kecil namun menjalar ke area lain karena angin yang berhembus kencang kala itu. Kebakaran area Yellowstone terjadi selama beberapa bulan, dan menghabiskan anggaran negara sekitar US$ 120 juta, namun belum cukup menghentikan musibah. Pada akhirnya, embun dan salju yang benar-benar berhasil memadamkan api.
Berbicara mengenai Yellowstone dan kaitannya dengan area lumpur Sidoardjo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, begitu proses pembayaran ganti rugi untuk korban lumpur selesai, area tersebut bakal dijadikan taman nasional.
Basuki menyebut, area itu bakal disulap layaknya Yellowstone, yaitu taman dengan punya sisi fenomena alam yang kental.
"Saya kira akan jadi geopark kayak Yellowstone National Park di Amerika Serikat (AS). Luas, karena bisa jadi geiser, geopark takkan ternilai," kata Basuki beberapa waktu lalu. (Zul/Ahm)