Menkeu: Indonesia Harus Belajar dari India

India salah satu negara yang berhasil menangkal tertularnya krisis ekonomi dunia ke negaranya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Sep 2015, 12:30 WIB
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) dan Gubernur BI Agus Martowardojo saat menghadiri rapat dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (21/9/2015). Komisi XI DPR sangat kecewa dengan pencapaian yang diraih oleh PPN/Bappenas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Mata uang Amerika Serikat Dolar terus menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Termasuk juga pada Rupiah.

Bahkan, belakangan ini, 1 USD hampir menembus angka Rp 15 ribu. Pemerintah pun tidak tinggal diam untuk menemukan solusi dari terus melemahnya Rupiah.

Menurut Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro dalam menghadapi krisis ini Indonesia harus belajar dari India. Hal ini karena India punya strategi jitu demi menangkal tertularnya krisis dunia tersebut ke perekonomian negaranya.

"Kita harus belajar dari India, karena ketika dolar Amerika menguat hampir ke seluruh mata uang, India merupakan salah satu negara yang bisa menangani turbulensi ini," kata Bambang di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Senin 28 September 2015.

"Dia bisa mengendalikan mengurangi impor dengan produksi dalam negeri makanya namanya made in India, itu yang paling penting mereka tak tergantung pada impor tidak bergantung pada komoditas," jelas Bambang.

Dalam acara yang sama Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh mengamini perkataan dari Menkeu Bambang. Dia menegaskan, negara memang berjuang setengah mati agar tehindar dari krisis ekonomi global yang tengah menyerang dibhampir seluruh dunia.

"India memang bisa menangani ini cukup baik. Saya pikir India berjuang sangat keras untuk bertahan dari serangan dolar," papar dia.

"Sehingga nilai mata uang kami tidak jatuh terlalu dalam terhadap dolar, dan nilai tukar masih bisa dikontrol," pungkas dia. (Rie/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya