Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan telah mengupayakan sejumlah terobosan untuk mendorong produksi padi nasional. Salah satunya, dengan mengubah mekanisme pengadaan benih yang sebelumnya ditender dengan penunjukan langsung.
Amran mengatakan, mekanisme tender yang dijalankan selama ini memakan banyak waktu. Dengan adanya penunjukan langsung maka akan banyak memangkas waktu sehingga meningkatkan produktivitas.
"Hampir satu tahun pemerintahan berjalan, kami telah mengubah beberapa kebijakan. Pertama, dulu kalau pupuk benih harus tender tunggu 3 bulan hingga 4 bulan anggaran Januari, kalau ditender turunnya Mei. Ini yang keliru," kata dia di Blitar, Selasa (29/9/2015).
Langkah lain yang dilakukan ialah dengan memberi bantuan komoditas pangan tapi tidak ditanam di lahan yang sudah ada atau eksisting. "Kami minta bantuan ke pemerintah agar jagung dan kedelai jangan ditanam di daerah eksisting supaya produksi meningkat," katanya.
Kemudian meningkatkan penyaluran bantuan ke daerah hingga dua kali lipat. Akan tetapi, jika produksi tidak meningkat pemerintah akan menyetop bantuan pada tahun depan. Tercatat, hingga saat ini 26 wilayah terancam tak mendapat bantuan tahun 2016.
"Kalau tambahan anggaran 200-300 persen. Kalau produksi tidak naik. Wassalam," tandas dia.
Target Produksi Padi
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pesimistis mencapai target produksi padi nasional yang diramalkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 75,5 juta ton di 2015. Ramalam tersebut tak akan tercapai karena adanya kendala cuaca.
Amran menyebut, ramalan yang diluncurkan BPS itu akan meleset karena adanya El Nino, yang menyerang hampir di seluruh lumbung padi nasional. Yang menurutnya menganggu produksi padi itu sendiri. "Kemungkinan ini berkurang dengan adanya El Nino," kata dia.
Amran mengatakan, meski demikian, pihaknya terus berupaya peningkatan produksi padi pada tahun ini. Salah satu caranya yaitu dengan pembagian pompa sebanyak 21 ribu unit kepada para petani yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama wilayah yang endemik kekeringan.
"Pompa yang sudah kita sebar itu 21 ribu unit seluruh Indonesia di daerah yang ada air seperti Sungai Bengawan Solo, Sungai Cimanuk di Jawa Barat. Kemudian embung, kita bangun sumur dangkal. Ini sudah kita lakukan semua," katanya.
Sementara di tahun 2016, Amran menargetkan produksi padi sebesar 75 juta ton. Angka ini meningkat 2,7 persen jika dibandingkan dengan target 2015 yang sebesar 73 juta ton. "Kami tetapkan di 2016 sebanyak 75 juta ton," ujarnya.
Dia menjelaskan, target tersebut telah memperhitungkan hambatan-hambatan produksi padi nasional yang mungkin ada pada sisa tahun ini dan tahun depan. (Amd/Gdn)
Penunjukan Langsung Pengadaan Benih Tingkatkan Produktivitas
Mekanisme tender untuk penyadaan benih padi yang dijalankan selama ini memakan banyak waktu.
diperbarui 29 Sep 2015, 13:18 WIBEl Nino berdampak pada penurunan produksi padi (Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ratusan Polisi Dikerahkan Jaga Pemungutan Suara di TPS Rokan Hulu
Ratusan Polisi dan Pengawas Bawaslu Dikerahkan Awasi Masa Tenang Pilkada Rokan Hilir
Polda Riau Gelar Doa Pilkada Damai, Ustaz: Jangan Bercerai karena Beda Pilihan
Ibadah Mbah Moen Tak Ada yang Spesial, tapi Mengapa jadi Wali? Ini Rahasia yang Diungkap Putranya
Baru Jalani Satu Pertandingan, Manajer Manchester United Sudah Dihujani Kritikan
Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah Bahas Pilkada Aman dan Damai
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Jaga TPS di Pilkada Serentak 2024
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Akibat Luka Tembak
Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya
Nagita Slavina Boyong UMKM Sajikan Kuliner Internasional dari Poffertjes sampai Cokelat Dubai di Jajarans Festival
Apa Bahan Pembuatan Triangle: Panduan Lengkap Alat Musik Ritmis
Ada Rumor Pindah ke Fenerbache, Cristiano Ronaldo Isyaratkan Setia di Al Nassr