Liputan6.com, Jambi - Sudah hampir 2 bulan terakhir kabut asap menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Jambi. Warga umumnya dirugikan, namun ada sebagian yang mendapat berkah, salah satunya pelaku angkutan darat (travel) khususnya jurusan Kota Jambi-Palembang.
Dari pantauan Liputan6.com, hampir setiap hari loket-loket travel jurusan Kota Jambi-Palembang banyak dipenuhi calon penumpang dari pagi hingga beranjak malam. Salah satunya adalah PO. TOP, jasa travel di kawasan Simpang Kawat ini selalu kebanjiran penumpang khususnya sejak satu bulan terakhir saat kondisi kabut asap makin pekat.
"Hampir selalu penuh, bahkan kadang tiket habis karena banyaknya calon penumpang dari Jambi menuju Palembang maupun sebaliknya," ujar Abdul (40) salah seorang sopir PO. TOP di Jambi, Selasa (29/9/2015).
Dalam sehari Abdul mengaku minimal 2 kali pulang pergi dengan angkutan minibus yang dioperasikan, dan selalu penuh penumpang. Menurut dia, sebagian besar penumpang banyak yang meminta diturunkan di Bandara Sultan Mamud Baddarudin II, Palembang.
"Karena selama ini kan Bandara Sultan Thaha Jambi sering tutup karena kabut asap. Jadi banyak calon penumpang yang memilih terbang melalui Palembang," jelas Abdul.
Santi (28), salah seorang petugas loket, menyebutkan biaya satu kali perjalanan Jambi-Palembang Rp 155.000. Penumpang yang turun di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II, dikenai tambahan ongkos Rp 50 ribu.
Tak seperti jasa angkutan umum, kerugian dialami jasa pengiriman barang. Kepala Cabang (Kacab) JNE Jambi, Edawaty Hui, mengatakan seluruh operasi pengiriman baik dari keluar maupun masuk Jambi harus dialihkan melalui Palembang, Sumatra Selatan.
"Sudah hampir satu bulan ini kami alihkan dari Palembang karena kabut asap, sehingga pengiriman barang tidak bisa masuk melalui bandara di Jambi," ujar Edawaty.
Edawaty mengaku kerugian dialami karena waktu pengiriman terjadi keterlambatan satu hari. Belum lagi ongkos operasional Jambi-Palembang.
Wakil Kepala Pos Jambi, Yudi Bayu Wardhana, mengatakan pengalihan pengiriman melalui Palembang juga berlaku di PT. Pos Jambi. "Sudah sejak 5 September kami alihkan melalui bandara di Palembang," ujar Yudi.
Meski mengaku tidak ada kerugian secara omset akibat kabut asap, Yudi menyatakan ada penurunan jumlah pengiriman barang, khususnya yang keluar dari Jambi. "Rata-rata perhari ada 500 pengiriman. Namun sekarang antara 300-400 pengiriman sejak kabut asap melanda," katanya. (Hmb/Mut)
Kabut Asap Pekat, Jasa Travel Laris Manis
Armada travel selalu dipenuhi penumpang, namun jasa pengantaran barang merugi selama kabut asap menyelimuti Jambi.
diperbarui 29 Sep 2015, 13:32 WIBKondisi sesak kabut asap ini sudah cukup lama mengganggu aktivitas keseharian warga.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata