Liputan6.com, Jakarta Penyakit Kardiovaskular termasuk penyakit jantung dan stroke telah merenggut nyawa 17, 3 juta jiwa setiap tahun di dunia. Sebagian besar korban penyakit kardiovaskular ini ada di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Di Indonesia, stroke dan penyakit jantung masuk dalam 10 penyebab kematian utama. Penyakit kardiovaskular terkait jantung dan pembuluh darah, terutama stroke dan jantung koroner bukan hanya dialami oleh masyarakat di kota besar saja, namun merata hingga kota kecil di banyak daerah.
Advertisement
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi stroke meningkat dari 8,3 per 1.000 penduduk tahun 2007, menjadi 12,1 per 1.000 penduduk pada tahun 2013. Prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke terlihat meningkat seiring peningkatan umur. Prevalensi stroke sama banyak pada laki-laki dan perempuan.
Guna mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jantung, berbagai cara telah dilakukan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Salah satunya, di Hari Jantung Sedunia yang jatuh 29 September 2015 ini dengan menyebarkan pin dan leaflet program kesadaran penyakit jantung di Kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta (29/9).
"Jantung adalah organ yang penting untuk tubuh karena berfungsi untuk menyuplai darah pada seluruh tubuh. Namun seringkali pola dan kebiasaan buruk dan pola makan yang tidak sehat mempengaruhi kesehatan jantung secara negatif," terang Ketua PERKI dokter Anwar Santoso, SpJP(K) seperti dikutip dari rilis pers yang diterima Health-Liputan6.com pada Selasa (29/9/2015).
Demi menjaga jantung tetap sehat dokter Anwar menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat demi jantung sangat dianjurkan. Hal ini merawat fungsi dan kesehatan jantung. Lalu, bila dikombinasikan dengan aktif berolahraga bisa menciptakan jantung sehat dan terhindar masalah penyakit jantung koroner.
