Keluarga Tunggu Kepastian Korban Tragedi Mina

Hingga kini 17 jemaah asal Probolinggo, Jawa Timur belum kembali ke Maktab termasuk salah seorang perawat tenaga medis.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2015, 19:54 WIB
Hingga kini 17 jemaah asal Probolinggo, Jawa Timur belum kembali ke Maktab termasuk salah seorang perawat tenaga medis.

Liputan6.com, Probolinggo - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Probolinggo, Jawa Timur terus didatangi keluarga dan kerabat jemaah haji. Mereka ingin mendapat informasi tentang nasib keluarga mereka di Tanah Suci Mekah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (29/9/2015), sejauh ini ada 7  jemaah haji asal Probolinggo dipastikan wafat dalam tragedi Mina. Ada kekhawatiran angka itu akan bertambah karena hingga kini 17 jemaah belum kembali ke Maktab, diantaranya tenaga medis asal Jember, Jawa Timur.

"Ini masih yang kita tunggu-tunggu ada 17 orang. Termasuk dari perawatnya, medisnya dari Jember," ucap Kepala Seksi Haji Kemenag Probolinggo, Mukhlason.

Kantor Kemenag Kalimantan Timur masih terus menunggu kepastian korban tragedi Mina asal embarkasi Balikpapan. Informasi terakhir mengindikasikan korban wafat tragedi Mina asal embarkasi Balikpapan berjumlah 4 orang, namun identitas mereka belum diketahui.

Embarkasi Balikpapan memberangkatkan jemaah haji dari Kalimantan Timur dan sejumlah daerah di sulawesi seperti Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sementara itu, jemaah haji asal kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang wafat akibat musibah Mina mulai teridentifikasi. Hingga siang tadi jumlahnya 9 orang. Diantara mereka adalah Supardi dan Eti Kusmiat asal Kampung Ciapus, Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Ibu saya sendiri juga kadang-kadang merasa maaf katanya tidak bisa menyelamatkan bapak. Tapi kami keluarga insya Allah ikhlas. Malah kami bangga punya bapak seorang syuhada," ucap salah seorang anak Supardi, Ismail.

Selain itu, Dikdik M Tasdik dan Ira kuswira, sepasang suami istri jemaah haji asal Tasikmalaya hingga kini belum juga ditemukan pascamusibah Mina. Meski tentu saja keluarga berharap yang terbaik, keluarga Dikdik di Cipedes, Tasikmalaya siap menerima kemungkinan terburuk. Dikdik dan Ira Kuswira berangkat ke Tanah Suci dalam kloter 61. (Vra/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya