IHSG Berpotensi Menguat, Perhatikan Tujuh Saham Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.013-4.191 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2015, 07:21 WIB
Sementara itu, 60 saham menguat dan 68 saham diam di tempat, Jakarta, Selasa (9/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat cukup besar di tengah tekanan yang terjadi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Rilis paket kebijakan ekonomi jilid II pada Selasa 29 September 2015 diharapkan masih memberikan sentimen positif.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih bergerak dalam tekanan menjelang berakhirnya September. Ia mengatakan, level support kuat pada 2015 telah ditembus di kisaran 4.111, dan IHSG mencoba level support 4.013.

"Target resistance berada di level 4.191 sebagai resistance terdekat. Potensi naik masih terlihat cukup besar di tengah tekanan yang terjadi. Hal ini terlihat dari pergerakan intraday yang berhasil ditutup dengan kondisi positif," ujar William dalam ulasannya, Rabu (30/9/2015).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi jual pelaku pasar akibat tekanan pasar regional dan rupiah membuat IHSG terpuruk ke daerah jenuh jual sehingga pelaku pasar kembali mengakumulasi saham. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.100-4.025-3.925 dan resistance 4.250-4.350-4.425," kata Yuganur.

Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su menilai kenaikan IHSG yang terjadi pada perdagangan saham kemarin dipicu dari rilis paket kebijakan ekonomi jilid II. IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini di kisaran 4.035-4.250.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 29 September 2015, IHSG naik 57,90 poin atau 1,4 persen ke level 4.178,40. Indeks saham LQ45 mendaki 2,4 persen ke level 691.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan William memilih saham BMRI, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia menuturkan, koreksi cukup dalam di emiten bank berkapitalisasi besar ini membawa price earning ratio (PER) atau valuasi saham sekitar 8,7 kali.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 7.525, level kedua Rp 7.425, dan cut loss point Rp 7.325. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya