DPRD Terjun Langsung ke Lokasi Krisis Air Jembrana

Seorang warga mengatakan, mengambil air dari sungai-sungai menggunakan pikap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti mandi dan mencuci.

oleh Dewi Divianta diperbarui 30 Sep 2015, 09:20 WIB
Krisis aiar di Jembrana, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jembrana - Krisis air di beberapa desa di Kabupaten Jembrana, Bali, membuat pemerintah daerah dan DPRD tidak berdiam diri. Guna membantu warganya, pemerintah daerah mengirim bantuan mulai dari unit mobil pikap, drum, dan sejumlah tangki air plastik serta mesin penyedot air.

Dalam beberapa hari terakhir, ada pengiriman air ke masyarakat Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo untuk dibagi-bagi secara gratis.‎ Anggota DPRD Jembrana dari Fraksi Hanura, I Komang Adiyasa juga terlihat terjun langsung mendatangi lokasi krisis air di beberapa wilayah Jembrana.‎

"Kita siapkan beberapa tenaga untuk menyuplai air ke masyarakat yang dilanda krisis air. Tentunya tenaga-tenaga tersebut tidak menerima bayaran," Kata Adiyasa saat meninjau Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (29/9/2015).

Adiyasa menuturkan, di antara daerah yang mengalami krisis air, yang paling darurat adalah Lingkungan Bilukpoh Kangin. Sebab, kata dia, kurang terjangkau dari PDAM karena lokasinya di dataran tinggi.

Adiyasa mengaku telah memperjuangkan dan optimis pada Maret tahun depan daerah tersebut bisa mendapat pelayanan PDAM.

"Saya sudah Perjuangkan Lingkungan Bilukpoh Kangin tahun 2016 nanti mendapatkan jaringan PDAM," ucap Adiyasa.

Sementara itu, Ketut Suarna penduduk Bilukpoh menuturkan, mengambil air dari sungai-sungai menggunakan pikap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti mandi dan mencuci.

"Setiap hari kami biasa menyuplai air ke Bilukpoh Kangin empat sampai lima mobil pikap. Dengan satu kali angkut berisi 6 drum air," ujar pria 38 tahun itu. (Tnt/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya