Liputan6.com, Jakarta - Skutik telah menjelma sebagai kendaraan favorit masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota besar. Penggunaannya yang praktis menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang memilih motor ini.
Saking praktisnya, untuk menghidupkan mesin pengguna tinggal memencet tombol electric starter. Karena sudah terbiasa menggunakan fitur ini maka kick starter jarang dipakai.
Advertisement
Padahal penggunaan kick starter diyakini bisa memperpanjang usia pakai aki karena tidak terlalu terbebani. Selain itu, penggunaan kick starter saat pagi hari atau setelah motor lama tidak dihidupkan bisa membuat oli yang sudah lama mengendap langsung tersikulasi.
Akibat jarang digunakan, bisa mengakibatkan engkol kick starter macet atau keras saat disela. Jika sudah begini maka Anda akan kesulitan menghidupkan mesin apabila electric starter rusak.
Macet atau kerasnya kick starter ini diakibatkan oleh karat. Jika sudah begini jangan dipaksa. "Wajar saja bisa keras dan seret gara-gara enggak pernah dipakai. Akibatnya per stopper pemegang penghubung gir slah dan gir primer mulai dihinggapi karat," demikian seperti dikutip dari welovehonda, Rabu (30/9).
Kalau dipaksa bagaimana? "Begitu kick starter digunakan dan fungsi per stopper sebagai rel juga pemegang gir penghubung malah tidak bekerja. Alhasil, batang kick starter yang juga didukung pegas spiral justru gak mau balik lagi,"
"Untuk mengembalikan kondisinya ke posisi semula dan bisa normal baiknya sih dicek dengan membongkar blok CVT. Debu diusir pakai kuas dan angin kompresor, per stopper dan alur gir penghubung diolesi gemuk alias grease," urainya.
Untuk menjaga kesehatan kick starter lakukanlah perawatan berkala setiap 8.000 km. Caranya, lepas cover CVT lalu lepaskan gigi pengungkit dengan cara menarik dan menggerak-gerakan kick starter ke bawah.
(ian/sts)