Liputan6.com, Washington: Ada kabar baik bagi kaum ibu yang aktif menyusui. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, aktivitas menyusui dapat membantu wanita menghindari kambuhnya penyakit Sklerosis Ganda (Multiple Sclerosis) atau disingkat MS. Para peneliti menemukan bahwa wanita pengidap penyakit saraf kronis MS, tergolong jarang mengalami serangan penyakit tersebut bila memberi ASI eksklusif setidaknya selama dua bulan.
Kaum wanita juga disarankan untuk tidak mengonsumsi obat penyakit MS selama hamil atau menyusui. Jika penderita tetap mengonsumsi obat penyakit MS, terutama bagi penderita yang baru melahirkan, maka kemudian penderita harus memilih untuk menyusui atau terus melanjutkan pengobatan.
Akademi Pediatrik Amerika Serikat menganjurkan agar penderita MS memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama yang dilanjutkan dengan menyusui paling tidak selama setahun.
Penelitian ini dilakukan oleh tim yang diketuai Annette Langer-Gould, lulusan dari Sekolah Kedokteran Universitas Stanford, California, AS. Hasilnya menunjukkan 87 persen wanita pengidap MS yang tidak menyusui lebih sering terserang MS. Sebaliknya, 36 persen wanita yang menyusui setidaknya dua bulan, jarang terserang MS. Pasalnya, dengan menyusui ASI ekslusif, wanita akan mengalami penundaan siklus menstruasi normalnya yang ternyata menghilangkan gejala MS.
Seperti ditulis kantor berita Reuters belum lama ini, Sklerosis Ganda atau Multiple Sclerosis muncul saat sistem kekebalan tubuh secara tak sengaja menyerang lemak myelin pelindung sel saraf. Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf pusat yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, meski pada sebagian kasus penderitanya masih bisa hidup seperti biasa. Gejala penyakit ini antara lain rasa kaku, lemah pada tungkai, kehilangan daya penglihatan, dan berjalan tak seimbang.(LUC)
Kaum wanita juga disarankan untuk tidak mengonsumsi obat penyakit MS selama hamil atau menyusui. Jika penderita tetap mengonsumsi obat penyakit MS, terutama bagi penderita yang baru melahirkan, maka kemudian penderita harus memilih untuk menyusui atau terus melanjutkan pengobatan.
Akademi Pediatrik Amerika Serikat menganjurkan agar penderita MS memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama yang dilanjutkan dengan menyusui paling tidak selama setahun.
Penelitian ini dilakukan oleh tim yang diketuai Annette Langer-Gould, lulusan dari Sekolah Kedokteran Universitas Stanford, California, AS. Hasilnya menunjukkan 87 persen wanita pengidap MS yang tidak menyusui lebih sering terserang MS. Sebaliknya, 36 persen wanita yang menyusui setidaknya dua bulan, jarang terserang MS. Pasalnya, dengan menyusui ASI ekslusif, wanita akan mengalami penundaan siklus menstruasi normalnya yang ternyata menghilangkan gejala MS.
Seperti ditulis kantor berita Reuters belum lama ini, Sklerosis Ganda atau Multiple Sclerosis muncul saat sistem kekebalan tubuh secara tak sengaja menyerang lemak myelin pelindung sel saraf. Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf pusat yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, meski pada sebagian kasus penderitanya masih bisa hidup seperti biasa. Gejala penyakit ini antara lain rasa kaku, lemah pada tungkai, kehilangan daya penglihatan, dan berjalan tak seimbang.(LUC)