Hati-hati, Jangan Keliru Gunakan Minyak untuk Memasak

Harus diingat, tidak semua minyak cocok dipakai untuk memasak di suhu yang tinggi.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Sep 2015, 17:00 WIB
ada minyak yang tak kalah memiliki manfaat kesehatan yaitu minyak kanola.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di dunia dengan jumlah korban mencapai 17,5 juta setiap tahun. Termasuk penyakit jantung dan stroke. Lalu, benarkah kondisi ini akibat penggunaan minyak goreng yang salah?

National Institute of Nutrition di London mengatakan, pola makan kita harus terdiri dari 15 sampai 30 persen lemak. Namun, harus diingat, tidak semua minyak cocok dipakai untuk memasak di suhu yang tinggi.

Terkadang, masih terjadi kesalahpahaman pada penggunaan minyak untuk memasak. Minyak zaitun, terutama extra-virgin, tidak direkomendasikan untuk menggoreng makanan. Pemanasan secara berlebihan tentu akan menghilangkan kualitas gizi dari minyak zaitun itu sendiri. Dan tentu minyak zaitun yang awalnya sehat menjadi produk yang berbahaya.

Ketika Anda menyantap salad, gunakan minyak zaitun ini sebagai dressing yang dapat melindungi jantung Anda. Demikian juga dengan minyak bunga matahari atau minyak mustard, di mana semuanya memiliki daya tahan panas yang baik serta dapat digunakan untuk menggoreng. Intinya, pemakaian minyak harus disesuaikan dengan makanan yang akan kita santap.

Seperti dikutip dari situs Times of India, Rabu (30/9/2015), meski minyak bunga matahari adalah sumber terbaik dari lemak tak jenuh tunggal, tetap tidak dianjurkan untuk pengidap diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula darah.

Canola, avokad, dan minyak almond yang dianggap baik untuk jantung karena mengandung lemak sehat, cocok untuk dipakai oleh mereka yang diabetes.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya