Kenang Tragedi G30S, KSAD Gelar Renungan di Lubang Buaya

Selain para prajurit TNI AD, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah keluarga‎ 7 Pahlawan Revolusi korban tragedi G30S 1965.

oleh Oscar Ferri diperbarui 30 Sep 2015, 17:53 WIB
Monumen Pancasila Sakti didirikan untuk mengenang keberhasilan Pancasila dalam membendung paham komunis di Indonesia, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono bersama Panglima Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana mengikuti acara peringatan peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur sore ini.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (30/9/2015) sore, acara peringatan ini dilakukan dengan renungan, doa bersama serta tahlilan yang dilantunkan‎ bagi 7 Pahlawan Revolusi korban tragedi 1965 tersebut. Acara dimulai sekitar pukul 17.20 WIB.

Mulyono bersama Teddy tampak mengenakan baju koko, celana panjang hitam, serta kopiah hitam.‎ Hadir pula Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Tito Karnavian dalam acara ini. Mereka tampak duduk di barisan paling depan.

Selain para prajurit TNI AD, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah keluarga‎ 7 Pahlawan Revolusi. Tak ketinggalan warga turut mengikuti acara ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI MS Fadilah mengatakan, tidak ada yang berbeda pada peringatan peristiwa G30S tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana TNI AD juga rutin menggelar renungan dan doa bersama di Lubang Buaya.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Fadilah.

Gerakan 30 September adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di saat 6 perwira tinggi dan 1 perwira muda militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada artai Komunis Indonesia (PKI). (Ndy/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya