Korsleting Diduga Penyebab Kebakaran Mapolda Jateng

Karena masih berupa dugaan, menurut Kapolda Jateng, semua perlu penyelidikan dari Laboratorium Forensik atau Labfor

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 30 Sep 2015, 18:10 WIB
Kebakaran besar melanda Mapolda Jawa Tengah, Rabu (30/9/2015) siang. Api yang berasal dari lantai 3 langsung meludeskan sebagian gedung. (Liputan6.com/Edhie Prayitno)

Liputan6.com, Semarang - Petugas pemadam masih melakukan upaya pendinginan terhadap Gedung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Tengah yang terbakar siang tadi. Usai itu, olah tempat kejadian perkara segera digelar.

Terkait kebakaran yang melanda kantornya, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal (Irjen) Noer Ali menduga si jago merah yang menghanguskan salah satu gedung disebabkan korsleting listrik. Karena masih berupa dugaan, semua perlu penyelidikan dari Laboratorium Forensik atau Labfor.

Kapolda Jateng Irjen Pol Noer Ali. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

"Langkah utama kita pemadaman. Kita akan lakukan penyelidikan," ucap Kapolda Jateng Irjen Noer Ali di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (30/9/2015).

Sementara itu Waka Polda Jateng Brigjen Pol Musyafak mengatakan, ketika kejadian ia berada di gedung B yang saat ini hangus terbakar. Saat itu ia sedang memimpin rapat. Ia pun menduga korsleting atau hubungan pendek arus listrik menjadi penyebabnya.

"Ini dugaan, baru dugaan, karena korsleting listrik. Saya kebetulan pimpin rapat di lantai 2. Terus lampu padam. Sekitar 2 menit kemudian ada suara kemeresek di eternit. Kami lihat (di luar) ada api, rapat langsung saya bubarkan," tutur Musyafak,

Informasi di lapangan menyebutkan, api berasal dari lantai 3 gedung B Mapolda Jateng dan merambat ke ruangan lainnya. Aula yang sebelumnya juga digunakan untuk rapat ikut hangus terbakar. Aula tersebut berada di jembatan penghubung antara gedung B dan gedung A atau dekat ruangan Kapolda Jateng.

Menurut Kabid Operasional dan Pengendalian Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Sumarsono, pihaknya harus mengerahkan 30 mobil pemadam kebakaran agar api bisa dikuasai.

"Kesulitan sebenarnya nyaris tidak ada. Namun api memang telanjur membesar. Apalagi kami juga dibantu water canon milik Polda," pungkas Sumarsono. (Ans/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya