Ahok: Apa yang Saya Lakukan Justru Batasi Konsumsi Daging Anjing

Ahok meminta jajarannya memeriksa semua anjing yang masuk ke Jakarta untuk keperluan konsumsi.

oleh Ahmad Romadoni Audrey Santoso diperbarui 01 Okt 2015, 02:41 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta mengeluarkan aturan khusus untuk pelarangan konsumsi anjing di Jakarta. Hanya saja, sampai kini belum ada aturan yang menyebut daging anjing dilarang dikonsumsi.

"Secara UU positif Indonesia yang kita anut, kita tak berhak melarang orang mengonsumsi (daging) anjing. Sebenarnya seperti yang saya lakukan sekarang justru tanpa sengaja membatasi konsumsi anjing," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Saat ini Ahok meminta jajarannya memeriksa semua anjing yang masuk ke Jakarta untuk keperluan konsumsi. Mereka harus bisa menjelaskan dari mana anjing-anjing itu didapat.

"Kalau saya tanya dari mana datangnya (anjing) ini dicuri atau enggak. Kalau dicuri kami bisa masukin kamu ke penjara. Kamu yang jual anjing kamu juga takut loh," jelas Ahok.

Setelah ini, orang akan lebih kritis menyeleksi anjing yang dikonsumsi. Dengan begitu, penularan penyakit rabies dari anjing tak sehat pun dapat diminimalisir.

"Ini anjing dari siapa nih. Siapa yang mau jual. Maka jumlah anjing akan susah. Terus ada orang mau bikin peternakan anjing. Kamu kira gampang bikin peternakan anjing? Terus izinnya dari mana? Kita enggak kasih izin," tutup Ahok.

Tanggapan Pengusaha Lapo

Pemilik rumah makan Batak atau yang dikenal dengan sebutan Lapo angkat bicara terkait hal ini. Itu karena di tempat ini hidangan yang disajikan identik dengan berbahan dasar daging anjing.

Pengusaha Lapo, Intan (48) mengaku setuju jika Pemprov DKI menaruh perhatian pada kualitas daging anjing konsumsi.

"Saya setuju-setuju saja kalau untuk kesehatan (daging). Tapi kami berharap tidak kesulitan nantinya untuk mendapatkan daging anjing," ujar Intan saat ditemui di laponya, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2015).

Wanita yang sehari-hari menyulap daging anjing menjadi menu makanan ini mendapatkan daging anjing dari Pasar Senen Jakarta Pusat. Di sana ia sudah memiliki penjagal langganan sejak 4 tahun lalu.

"Belum ada (pelanggan) yang mengeluh. Malah yang jualan yang mengeluh karena susahnya mendapat daging (anjing). Daging anjing kan dipercaya memikiki khasiat," imbuh dia.

Pengusaha Lapo lainnya, Farida (50) berharap langkah yang diambil Pemprov DKI untuk mengawasi peredaran daging anjing tidak berimbas pada kelangkaan daging anjing.

"Kalau dagingnya sulit didapat atau langka, harganya naik. Saya harap dampaknya tidak ke sana," kata Farida. (Ali/Dan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya