Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno baru saja menonaktifkan Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Laily Prihartiningtyas.
Penonaktifan tersebut bukan karena kinerja Tyas buruk, melainkan lebih disebabkan adanya pemekaran organisasi di lingkup Kementerian BUMN, dimana Tyas di tarik menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian BUMN.
Apa yang dialami Tyas tersebut nampaknya juga akan dilakukan ke beberapa direksi perusahaan BUMN lainnya. Ini dilakukan untuk mengisi kekosongan posisi di lingkup Kementerian BUMN.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengungkapkan, penonaktifan tersebut sebenarnya satu hal yang lumrah dilakukan di organisasi Kementerian yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Selatan itu.
"Ini sudah biasa, ada pegawai Kementerian BUMN yang kinerjanya bagus langsung ditempatkan langsung di perusahaan BUMN, lalu nanti kita tarik kembali kalau dianggap sudah cukup," kata Edwin saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (1/10/2015).
Diakuinya, saat ini para pegawai PNS yang kini ditugaskan di untuk menjadi direksi di perusahaan BUMN ada sekitar 5 orang hingga 6 orang. Orang-orang itu diakui Edwin bukan tidak mungkin nantinya akan ditarik kembali ke dalam organisasi Kementerian BUMN.
Hanya saja, dalam penarikan kembali tersebut pihak Kementerian BUMN akan memperhatikan dalam hal usia. Hal itu karena menyangkut secara langsung produktifitas pegawai jika nantinya sudah dipindah tugaskan.
"Seperti sekarang yang menggantikan Tyas di TWC itu Pak Purwanto, itu juga dulu orang Kementerian (BUMN), tapi melihat usianya, jadi biarkan beliau di sana (TWC) dulu saja," terang Edwin.
Sampai saat ini sebagai dampak pemekaran organisasi Kementerian BUMN, diakui Edwin masih ada beberapa jabatan yang masih kosong, meskipun Tyas sudah di tarik kembali ke Kementerian BUMN. Untuk itu, ke depan bakal ada beberapa direksi BUMN yang bernasib sama seperti Tyas.
Seperti diketahui, pemekaran organisasi ini diawali sejak pelantikan 6 pejabat eselon I baru pada bulan Juli 2015. Dengan adanya tambahan 6 pejabat ini, maka Kementerian BUMN kini memiliki 10 pejabat setingkat Eselon I.
Penambahan pejabat Eselon I tersebut tidak terlepas dari tugas Kementerian BUMN yang pada kepemimpinan Rini Soemarno yang lebih berat yaitu tidak lagi pembinaan, melainkan juga pengmebangan dan pengawasan kepada 119 perusahaan plat merah. (Yas/Gdn)
Menteri Rini Bakal Banyak Non-Aktifkan Direksi BUMN, Kenapa?
Pemekaran organisasi di lingkungan kementerian BUMN diawali sejak pelantikan 6 pejabat eselon I baru pada bulan Juli 2015.
diperbarui 01 Okt 2015, 09:02 WIBMenteri BUMN Rini Soemarno (kanan) saat mengikuti rapat dengar pendapat, Jakarta, Senin (6/4/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangHarga Emas Antam Turun Lagi, Simak Rincian di 16 November 2024
10
Berita Terbaru
Cuaca Besok Senin 18 November 2024: Langit Pagi Jabodetabek Mayoritas Berawan Tebal
Profil Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Termuda Gedung Putih Pilihan Donald Trump
4 Zodiak Ini Dikenal Paling Cerdas Secara Sosial, Kamu Termasuk?
Saham Coca-Cola Dkk Ambles Usai Donald Trump Tunjuk Robert F Kennedy Jr Jadi Bos Baru BPOM AS
Google Maps Makin Canggih, Bisa Rekomendasi Tempat Menarik Selama Perjalanan
TPST Mondalan Bantul Diresmikan, Kapasitas Penanganan Sampah Capai 50 Ton Per Hari
10 Arti Mimpi Keguguran dan Melihat Janin, Jadi Pertanda Buruk?
Top 3: Harga Emas Menuju Penurunan Terbesar
Skenario Jorge Martin Jadi Juara Dunia di MotoGP Solidaritas 2024, Francesco Bagnaia Masih Ada Harapan
6 Tokoh Penting Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Ajil Ditto dan Adinia Wirasti Kali Pertama Adu Akting
Nonton Series Jawara di Vidio: Penuh Aksi Bela Diri dan Kisah Persahabatan
Polisi: Total 22 Orang Sudah Ditangkap di Kasus Judi Online Komdigi