Liputan6.com, Jakarta Grup band beraliran musik Melayu ST 12 didapuk menjadi duta Kereta Api Indonesia (KAI). Pepep dan kawan-kawan dianggap memiliki kesamaan dengan perusahaan milik negara tersebut yang jatuh bangun dalam dunia bisnis.
“Saya menilai ST12 sebagai grup band yang dinamis, enerjik dan bekerja keras. Jatuh bangun atau semangat juang yang dialami oleh mereka sama persis dengan PT KAI bertransformasi menjadi lebih baik,” kata Dirut PT KAI, Edi Sukmoro kepada wartawan di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Advertisement
Sedangkan bagi ketiga personel ST12, terpilihnya mereka menjadi Duta merupakan prestasi yang membanggakan. Mereka juga berjanji akan selalu mengharumkan citra Kereta Api Indonesia untuk menjadi jauh lebih baik lagi.
“Kami sangat berterima kasih dan bersyukur dipercaya menjadi Duta Kereta Api Indonesia. Ini buah hasil dari kerja keras kami selama ini, namun bukan juga merupakan akhir dari perjuangan. Pencapaian ini harus menjadi lebih baik dalam tugas kami sebagai musisi,” kata Pepep, selaku drummer dan pendiri grup band ini. Sebagai Duta Kereta Api Indonesia, ST12 mengemban tugas meningkatkan citra Kereta Api untuk menjadi lebih baik lagi.
“Tugas ini harus kami jalani dengan senang hati dan semangat yang tinggi, dinamis dan inovatif. Tugas ini jangan dijadikan sebagai sebuah beban yang berat, karena Kereta Api Indonesia ini adalah milik kita bersama, milik bangsa dan negeri ini. Sebagai musisi tak hanya bisa berkarya di bidang musik, tapi juga anak bangsa yang berguna bagi negeri ini,” kata Indra pemain bass sekaligus leader di grup ST12.
ST12 terbentuk pada 20 Januari 2004, di Jl. Stasiun Timur No.12, kini personel ST12 adalah Pepep (drum), Indra (bass) dan Dimas (vocal). Adalah Helmy Aziz, ayahanda Pepep yang memberikan nama ST12 band, merupakan singkatan dari nama jalan kediaman keluarga besar Pepep.
ST12 sendiri setelah mengukir prestasi di Malaysia dan Singapura memang dipercaya untuk mempromosikan PT KAI terhitung sejak Senin 28 September 2015. Pelantikan mereka juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Ignasius Jonan dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar.