Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, kebakaran hutan yang menyebabkan bencana asap di sejumlah provinsi sudah mulai berkurang. Titik-titik api pun sudah tak banyak lagi seperti di bulan September.
"Kalau kita lihat sekarang, titik kebakaran lebih sedikit berkurang daripada di awal September. Jumlah titik api pun sudah sangat berkurang," ujar Willem di kantornya, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Meski berkurang, dia tidak menepis peningkatan jumlah asap belum berhenti. Menurut Willem, tantangan kali ini adalah mengatasi kebakaran di gambut.
"Kenapa asap masih banyak? Karena kebakaran sebagaian besar di lahan gambut. Kalau belum padam, maka banyak asap, apalagi airnya tidak cukup banyak," jelas dia.
Berdasarkan data BNPB, ada tiga daerah yang masih mengalami bencana asap yakni di Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Tengah. Menurut catatan instansinya, di Sumatera Selatan jarak pandang paling maksimal mencapai 800 meter dengan tingkat ISPU 732. Kondisi ini berbahaya dan penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) berjumlah 22.855 orang.
Sementara di Jambi, jarak pandangnya jauh lebih ekstrim yaitu 400 meter dengan ISPU tak bisa dideteksi lantaran alatnya rusak. Jumlah penderita ISPA mencapai 30.000 orang. Sedangkan di Kalimantan, jarak pandang hanya mencapai 100 meter dengan tingkat ISPU 965, namun yang menderita ISPA hanya 11.522 jiwa.
Karena itu, Willem memprediksi, bencana ini akan bisa selesai pada akhir Oktober atau di awal November nanti. "Saya harapkan dalam sebulan ini bisa selesai pada akhir Oktober atau awal November. Kekeringan juga sesuai prediksi akan berakhir pada November ini," pungkas Willem. (Dms/Sun)
BNPB : Titik Api Sudah Berkurang
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, kebakaran hutan yang menyebabkan bencana asap di sejumlah provinsi sudah mulai berkurang.
diperbarui 01 Okt 2015, 15:55 WIBSeorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BPIH adalah Komponen Penting Biaya Haji, Ketahui Perbedaannya dengan Bipih
Masjid Quba adalah Warisan Penting Islam, Ketahui Sejarah dan Keistimewaannya
5 Tips untuk Melindungi Kulit dari Paparan Polusi Udara, Wajib Dilakukan
Rayakan Ultah ke-76, Raja Charles III Buka 2 Pusat Distribusi Makanan
Menekraf Temui Pelaku Industri Ekraf, Bahas Langkah Penguatan Sektor Ekonomi Kreatif
Tersandung Kasus Impor Gula, Charles Sitorus Diturunkan dari Kursi Komisaris PLN
Studi: Anjing Jauh Lebih Pintar Jika Punya Otak yang Berukuran Kecil
Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan yang Tewaskan Agustino Saat Pesta Pernikahan di Metro Lampung
350 Nama-Nama Bayi Perempuan Lengkap, dari yang Populer Sampai Unik
Top 3 Berita Bola: Hasil Imbang Australia vs Arab Saudi Bawa Berkah Buat Indonesia
Kapitalisasi Pasar Kripto Berhasil Tembus USD 3,2 Triliun
Choi Hyun Wook Diduga Tak Sengaja Sebar Foto Bugil, Agensi Emoh Komentar