Liputan6.com, Riau - Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pekanbaru, Riau, masih bertahan di level berbahaya. Tak banyak warga yang beraktivitas di luar rumah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (1/10/2015), aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) juga diliputi ketidakpastian mengingat jarak pandang hanya 500 meter dan berisiko tinggi untuk pesawat mendarat dan terbang.
Advertisement
Kondisi yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini tak memberi banyak pilihan bagi warga. Salah satunya keluarga Iwa Sumantri yang tinggal di kawasan Pandau Permai.
Karena salah satu anaknya mengidap penyakit asma, karyawan swasta ini menyingkir ke Sumatera Barat menghindari kabut asap. Tentunya mereka jalan lewat jalur darat menggunakan mobil keluarga.
Di Kantor Walikota Pekanbaru, belasan bayi dan balita ditempatkan di aula berpendingin ruangan agar terhindar dari menghirup udara yang dikotori kabut asap. Ruangan ini harus selalu tertutup dengan pendampingan dari tim medis. Para warga berharap ruang khusus bayi dan balita ini bisa terus beroperasi selama 24 jam.
Sementara itu, pekatnya kabut asap juga tampak dari jalan layang menuju pintu masuk hingga ke terminal Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Di landasan pacu, jarak pandang hanya berkisar kurang dari 1.000 meter sehingga pesawat yang baru saja mendarat terlihat samar. Akibat kabut asap ini, 12 penerbangan ditunda dan 2 penerbangan dibatalkan. Penerbangan itu di antaranya tujuan Batam, Pekanbaru, Palembang, Sibolga, dan Gunung Sitoli. (Vra/Yus)