Jumlah Penderita Kaki Gajah di Kabupaten Ini Tinggi

Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POMP) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Okt 2015, 12:00 WIB
Ilustrasi Kaki Gajah (filariasis). (istockphoto)

Liputan6.com, Cibinong - Pada 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POMP) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kini tinggal 89 orang yang terkena kaki gajah (filariasis) kronis seperti disampaikan Bupati Banyuasin, Pahri Azhari, saat melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek.

"Wah jika 89, termasuk tinggi ya," lontar Nila yang berada di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat dalam acara Pencanangan Kampanye Nasional Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga), Kamis (1/10/2015).

Nila berpesan kepada pemerintah daerah setempat untuk menggalakkan pembersihan sarang nyamuk guna memerangi penyebaran penyakit yang ditularkan melalui nyamuk ini.

Dalam kesempatan yang sama, Nila melakukan video conference dengan jajaran pemerintah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Wakil Bupati Katingan, Sakariyas secara langsung memaparkan bahwa ada tiga kasus kaki gajah.

Meski jumlahnya sedikit, berbagai upaya telah dilakukan demi meminimalisasi jumlah penduduk yang terkena penyakit ini. "Kami telah membentuk komite yang menangani pengobatan filariasis, lalu ada juga promosi lewat spanduk tentang penyakit ini," tutur Sakariyas lewat sambungan video.

Pemantauan pelaksanaan Belkaga secara video conference pun dilakukan dengan jajaran pemerintah Kabupaten Toja Una-una, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Rokan Hilir, Riau. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya