Liputan6.com, Jakarta - Tosan aktivis antitambang di Lumajang, Jawa Timur, mengalami luka serius usai dianiaya oleh sekelompok orang. Dia pun terbaring lemah di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur.
Untuk menutupi biaya perawatan di rumah sakit, Tosan mendapat bantuan dari LPSK. Namun hal itu hanya diberikan selama 2 pekan.
Advertisement
"Saya sudah mendapat laporan bahwa perawatan Tosan dibantu Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selama 14 hari, yang kemudian setelah itu menggunakan anggaran BPJS," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya, Kamis (1/10/2015).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menegaskan, jika nantinya masih ada masalah soal pembiayaan, Pemprov Jatim dipastikan siap membantu untuk mengatasinya.
"Bahkan, pihak Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang membebaskan seluruh biaya perawatan dan pengobatan hingga sembuh," tegas Gus Ipul.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa peristiwa pembunuhan dan penganiayaan tersebut bisa menjadi momentum mengevaluasi aktivitas pertambangan, khususnya terkait hal perizinan.
"Ini kesempatan dan momentum keseluruhan terhadap perizinan-perizinan tambang se-Jatim. Ini evaluasi dan harus dijadikan pelajaran," imbuh Gus Ipul.
Gus Ipul menyatakan kasus di Lumajang tersebut menjadi bukti masih adanya masalah dalam aktivitas pertambangan. Karena itu, pihaknya tak segan-segan akan menindak praktik pertambangan yang tak memiliki izin resmi.
"Kasus ini membuktikan bahwa masih ada masalah di aktivitas pertambangan. Kami akan lebih tegas lagi bersikap, jika ditemukan penambangan tidak berizin akan ditindak, serta memberikan sanksi kepada penambang berizin yang tidak sesuai peruntukan," lanjut Gus Ipul.
Dan untuk kasus terbunuhnya Salim Kancil, Gus Ipul mengaku berduka sekaligus menyesalkan peristiwa tersebut karena diselesaikan dengan tindakan kekerasan.
"Saya sedih, kecewa dan menyesalkannya. Kenapa masih ada menyelesaikan masalah dengan kekerasan, padahal sekarang zamannya bukan dengan cara itu dan masih ada cara manusiawi lainnya," pungkas Gus Ipul. (Ali/Nda)