Serangan Udara Pertama Rusia ke Suriah Paling Sedot Perhatian

Rusia melancarkan serangan udara terhadap Suriah. Langkah itu pun menyedot perhatian dunia.

oleh Tanti YulianingsihOscar FerriZainul ArifinArie Mega Prastiwi diperbarui 02 Okt 2015, 08:29 WIB
Ngerinya Serangan Udara Rusia di Suriah (Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Rusia akhirnya melancarkan serangan udara terhadap Suriah, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin diberi 'lampu hijau' oleh parlemen untuk melakukannya.

Ini adalah pertama kalinya Moskow terlibat langsung dalam sebuah perang semenjak invasi Soviet ke Afghanistan pada 1979.

Langkah Rusia menyerang Suriah itu pun menjadi berita yang paling menyedot perhatian dunia, termasuk pecinta Liputan6.com sepanjang Kamis 1 Oktober 2015. Selain itu, kabar lainnya terkait kisah putri dari Ahmad Yani, korban dari G30S 1965.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (2/10/2015):

1. Rusia Luncurkan Serangan Udara Pertama Kali ke Suriah

Rusia melancarkan serangan udara pertama kali ke Suriah. Serangan udara ini menargetkan posisi ISIS, seperti kendaraan dan pabrik-pabrik yang Rusia percaya milik militan tersebut. Hal itu dikemukakan juru bicara Menteri Igor Konashenkov, seperti dikutip oleh The Australian, Kamis 1 Oktober 2015.

Putin mengatakan, aksinya ini adalah tindakan antisipasi bagi Moskow sebelum ISIS menyerang terlebih dulu ke Rusia.

"Satu-satunya tindakan yang dibenarkan untuk memerangi teroris internasional adalah tindakan antisipasi. Kita harus memerangi, menghancurkan para teroris di teritori yang telah mereka okupasi. Jangan menunggu mereka menyerang kita," kata Putin dalam sebuah wawacara televisi.

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, mereka menargetkan teroris di Suriah. Menurut salah satu petinggi keamanan Suriah, serangan Negeri Beruang Merah itu mengenai tiga provinsi. Namun, ia enggan memberikan detail lokasi dan kerusakan target ISIS tersebut.

Selengkapnya.


Kisah Putri Ahmad Yani

Putri Pahlawan Revolusi, Amelia Yani usai memberikan pidato jelang doa bersama di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta (30/9/2015). TNI AD menggelar doa bersama untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang ke-50. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

2. Putri Ahmad Yani Kisahkan Terintimidasinya Keluarga Korban G30S

Amelia Ahmad Yani, putri ketiga Jenderal Ahmad Yani, mencoba mengingat kembali peristiwa kelam terjadi di malam 30 September 1965 itu. Ia bercerita saat menghadiri peringatan G30S di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2015).

Saat itu, Amelia masih sangat kecil untuk melihat ayahnya diberondong peluru pasukan Cakrabiwara (sekarang Pasukan Pengaman Presiden/Paspampres). Ketika itu, dalam keheningan pagi pukul 04.00, mereka memasuki rumah Ahmad Yani dan menculiknya.

"Ahmad Yani diculik, hanya pakai piyama. Beliau sempat melawan dan ditinju prajurit Cakrabirawa, Ahmad Yani langsung berbalik cepat, keluar lewat jendela, lalu ditembus tujuh peluru beruntun," kata Amelia.

Selengkapnya.

3. Aktivis Lumajang: Pengeroyok Tosan dan Salim Kancil 30-40 Orang

Abdul Rosyid, rekan Tosan di Forum Petani Anti Tambang Desa Selok Awar-Awar mengatakan, penggeroyok Tosan dan Salim Kancil berjumlah 30-40 orang. Seluruhnya adalah masyarakat desa itu sendiri dan saling mengenal.

"Alhamdulillah kalau yang sudah ditangkap ada 23 orang, tapi kan pelakunya lebih dari itu. Kami masih khawatir karena belum ditangkap semua. Takut nanti ada apa-apa kalau kami pulang," kata Rosyid yang turut menjaga Tosan di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur, Rabu (30/9/2015).

Ia menyebut, kelompok yang menyerang Salim Kancil dan Tosan dipimpin oleh Dasir, ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Selok Awar-Awar yang sudah lebih dulu ditangkap polisi.

Selengkapnya.


Haru Pengibaran Bendera Palestina

Bendera Palestina setelah dikibarkan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. (Reuters)

4. Detik-detik Haru Pengibaran Bendera Palestina di Markas PBB

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menghadiri upacara pengibaran bendera Palestina di kantor pusat PBB di New York, Rabu (30/9/2015) waktu setempat.

"Rakyat Palestina tidak terikat lagi dengan kesepakatan-kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel," kata Abbas dalam kesempatan itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/10/2015).

Sebelum dikerek di tiang, pemimpin Palestina itu mencium bendera kebangsaannya dengan haru. Dia menyatakan Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota yang independen.

"Dan hari ini, setiap tahun pada 30 September, akan menjadi peringatan penting bagi Palestina," ucap Abbas.

Orang-orang yang berada di lokasi pengibaran bendera Palestina di Markas PBB, New York pun turut mengabadikan momen tersebut. Mereka terlihat ikut bahagia.

Selengkapnya.

5. Sinkhole Mendadak Menganga di Depan Perumahan Warga Inggris

Sinkhole besar tiba-tiba menganga di jalanan perumahan di St Albans. Evakuasi warga yang berada di dekat lokasi lubang raksasa itu sempat dilakukan.

"Sedikitnya 10 orang dibawa ke pusat evakuasi di dekatnya," jelas layanan pemadam kebakaran seperti dikutip dari Independet.co.uk, Kamis (1/10/2015).

Tim Fire and Rescue Service Service Hertfordshire kemudian menerbitkan foto lubang di depan 2 rumah dekat jalanan perumahan.

Lubang yang diperkirakan berdiameter 65 kaki atau sekitar 20 meter itu berada di depan taman dan jalan di Fontmell Close. Dalamnya kira-kira 33 kaki atau 10 meter.

Selengkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya