Liputan6.com, Amerika Serikat - Planet merah memang selalu menarik untuk dikaji dan dieksplorasi-- daya tarik Mars seakan menghipnotis banyak orang. Sejak 40 tahun lalu, NASA memang sudah meneliti soal kehidupan di Mars. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penelitian semakin intens dilakukan. Pesawat luar angkasa dan robot sudah mengelilingi Mars untuk meneliti berbagai hal tentang planet ini.
Senin malam tanggal 28 September, dalam jumpa pers, para peneliti NASA membeberkan hasil penelitiannya tentang keberadaan air di Mars, setelah mereka mempublikasikannya di jurnal ilmiah Nature Geoscience. Dengan bantuan teknologi kamera resolusi tinggi, akhirnya salah satu misteri kehidupan di Mars bisa diungkap.
Advertisement
Pengumuman NASA mengenai ditemukannya air di Mars memberikan dampak luar biasa terutama bagi ilmu pengetahuan. Tak kalah menarik, penemuan itu juga membuka jalan bagi manusia untuk liburan ke Mars!
Dilansir dari Daily Mail, Jumat 2 Oktober 2015, mantan insinyur penelitian Mars Rover NASA, David Baker, mengatakan bahwa aliran air di Mars mengindikasikan adanya persediaan air yang sangat banyak di planet tersebut. Pasokan air itu disebut bisa mendukung keberadaan koloni manusia pertama di planet itu.
"Jika manusia tidak punah duluan akibat 'kiamat', aku percaya bila perjalanan wisata ke Mars pasti terjadi. Persediaan air di Mars membuat kehidupan bisa terwujud," ujar David Baker.
Lebih lanjut, dikatakan Baker, air di Mars memang asin karena mengandung banyak garam. Namun, lewat proses penyulingan, air tersebut bisa diminum oleh manusia. Air juga bisa digunakan oleh manusia untuk menciptakan listrik, bahkan bahan bakar untuk roket. Alhasil, pulang kembali ke bumi dari Mars bukanlah hal yang tidak mungkin.
"Untuk pertama kalinya, bahan bakar, udara, pengairan, dan listrik bisa dibuat di Mars berkat penemuan persediaan air di sana. Untuk pertama kalinya, koloni manusia di planet lain bukan sekedar mimpi," lanjut Baker.
Baker bahkan yakin perkembangan sains dan teknologi beberapa dekade ke depan bakal membuat perjalanan wisata ke Mars terwujud.
"Terima kasih atas penemuan air di Mars, wisata ke Mars bukan lagi sebuah mimpi," tutup Baker. (Dsu/Rcy)