Liputan6.com, Jakarta Mengembalikan hubungan antara orang tua dan anak tidak semudah bicara dengan sesama dewasa. Bagi anak, kurangnya interaksi atau sentuhan bisa menjadi masalah hingga membuatnya trauma.
Psikolog anak dan praktisi Theraplay, Astrid Wen mengatakan, dalam theraplay ada empat aspek penting yang bertujuan meningkatkan hubungan anak dan orang tua melalui cara bermain yang sederhana, khususnya bagi anak yang mengalami trauma kekerasan fisik dan seksual, seperti:
Advertisement
1. Ketertarikan
Pada aspek ini, tujuan bermain adalah membangun kepercayaan diri anak, membuat anak merasa nyaman saat berada dekat orang tua. Contohnya, tertawa saat anak tertawa. Menurut Astrid, anak harus tahu, kalau dirinya menarik. Caranya dengan memberikan ekspresi yang sama pada saat anak senang atau sedih.
Kasih sayang
2. Kasih sayang
Semestinya, kasih sayang diberikan orang tua sejak anaknya lahir. Namun sebagian besar orang justru melewatkan momen tersebut seperti tidak pernah mendapat sentuhan, belaian, timangan, pelukan, atau dekapan orang tua.
"Ada sebagian orang yang nggak dapat kasih sayang sehingga dia membutuhkannya ketika sudah besar. Biasanya anak-anak yang mengalaminya seperti anak adopsi atau anak dari ibu yang terkena depresi pascamelahirkan serta anak yang lahir dari orang tua yang memiliki banyak anak," kata Astrid saat ditemui Liputan6.com di bilangan Kebayoran, Jakarta, Jumat (1/10/2015).
Di sini, theraplay bertujuan untuk memberikan kesan, ada orang dewasa yang dapat menemaninya dengan lembut dan baik. "Pesannya, kamu ini disayang, ada orang dewasa yang menemani kamu."
Advertisement
Struktur (aturan atau disiplin)
3. Struktur (aturan atau disiplin)
Melalui bermain, kata Astrid, terapis menanamkan agar anak menjadi lebih mudah diatur dan menurut. Biasanya, setiap orang tua memiliki aturan khusus dan pesan ini akan dicermati apakah anak bisa mengikutinya atau tidak. Permainan dalam aspek ini memberi pesan kalau orang tua adalah pelindung yang baik.
"Kalau anak semakin tumbuh, tapi tidak tahu aturan maka dia tidak akan tahu mana batasan boleh dan tidak. Sebab tanpa aturan, anak akan bingung dan kehilangan arah," ujar Astrid.
4. Tantangan
Dalam permainan tantangan, anak akan belajar percaya diri. Pesannya, dia akan menganggap dunia ini aman dan mampu melakukan sesuatu. (*)