Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan mengkaji penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus untuk jenis Premium dan Solar sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kebijakan penurunan harga BBM baru akan dirilis pada pekan depan seiring pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid III.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto usai menghadiri Rakor Kebijakan Ekonomi Tahap III, menuturkan, perseroan bersama Kementerian terkait sedang melakukan pengkajian penurunan harga BBM Premium maupun Solar.
"Sekarang ini sedang dikaji. Nanti peta hasil pengkajiannya kami akan sampaikan minggu depan. Kami tidak hanya melihat posisi sekarang, tapi juga potensi efisiensi seperti apa," ujar dia di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Dwi mengaku, meski saat ini harga Premium yang dijual masih di bawah harga keekonomian, namun peluang penurunan harga jual bisa terjadi. Apalagi jika menyangkut upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini mengalami perlambatan.
"Kalau sekarang posisinya di bawah dari nilai keekonomian, tapi kami tidak melihat hari ini. Kami lihat potensi ke depan, karena kami dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Saya kira itu kebutuhan semuanya, kita harus ke arah sana mengingat ini bagian dari tugas negara," terang dia.
Sebelumnya, Dwi menuturkan sudah berusaha meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasional perseroan. Hal inilah yang sedang dikerjakan Pertamina mengevaluasi dan menghitung kembali harga BBM.
"Hitung lagi peluang yang bisa dilakukan penghematan. Selama ini kita sudah berusaha semaksimal mungkin meningkatkan efisiensi dan ruang itu selalu ada," ujar dia.
Mengenai potensi penurunan harga BBM Premium sampai di bawah Rp 7.000 per liter, Dwi menyatakan belum sampai pada pembahasan ke arah demikian.
Mantan Dirketur Utama PT Semen Indonesia Tbk itu akan mengkaji opsi penurunan harga BBM untuk Premium dan Solar, meski Pertamina masih menanggung rugi karena menjual BBM di bawah harga keekonomian.
"Kami lihat dua-duanya, Premium pun kita cari efisiensinya. Premium yang dijual kemarin masih di bawah keekonomian. Nanti dilihat mana yang diturunkan (Premium atau Solar)," paparnya.
Walaupun begitu, Dwi melihat peluang paling besar untuk penurunan harga BBM ada pada Solar yang banyak dikonsumsi kalangan industri. "Sebenarnya kegiatan industri kan lebih banyak pakai Solar. Mungkin Solar yang punya peluang bisa lebih kita tekan," kata dia. (Fik/Gdn)
Pemerintah Umumkan Penurunan Harga BBM Pekan Depan?
Meski saat ini harga Premium masih di bawah harga keekonomian, namun peluang penurunan harga jual bisa terjadi.
diperbarui 02 Okt 2015, 19:29 WIBAktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Makna di Balik Tari Piring Khas Minangkabau
Studi Ungkap Polusi Udara Buat Otak Makin Lemot
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 16 November 2024
KPK Tetapkan Pejabat BPK Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Saat Halle Berry Kembali Kenakan Gaun Menerawang Ikonis Elie Saab di Malam Memenangkan Oscar 22 Tahun Kemudian
Papan Sangatan, Teknologi Kearifan Lokal dalam Perhitungan Musim Tani
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan