Waspada, Kaki Gajah Tak Tunjukkan Gejala Awal

Begitu besar dampak yang ditimbulkan tapi tidak menunjukkan gejala atau tanda awal khas.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Jan 2016, 17:00 WIB
Ilustrasi Kaki Gajah (filariasis). (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kaki gajah (filariasis) masih menjadi masalah kesehatan yang mendera di beberapa wilayah Indonesia. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini bisa menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara, dan alat kelamin.

Begitu besar dampak yang ditimbulkan tapi tidak menunjukkan gejala atau tanda awal khas seperti dikutip buku saku kader kesehatan Mengenali dan Mencegah Penyakit Kaki Gajah ditulis Health-Liputan6.com pada Minggu (03/01/2016).

Pada saat seseorang terinfekis cacing filaria untuk pertama kali, bisa timbul demam berulang selam 3-5 hari. Demam tersebut bisa hilang bila orang ini beristirahat. Namun bisa muncul lagi bila bekerja berat.

Kehadiran cacing filaria pada tubuh bisa memberikan reaksi pembengkakan saluran getah bening di daerah lipatan paja atau ketiak yang tampak kemerahan, panas, dan sakit.

Jika reaksi tubuh berlangsung lebih lanjut, timbul bisul yang kemudian pecah mengeluarkan nanah dan darah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya