Hilang Kontak, Pesawat Aviastar Dianggap Masih Layak Terbang

Pihak Aviastar menganggap pesawat dengan nomor penerbangan MV-7503 itu masih layak terbang.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Okt 2015, 21:53 WIB
Pesawat Twin Otter milik Aviastar

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat twin otter Aviastar pada Jumat sore dikabarkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Sulawesi Selatan. Pihak Aviastar menganggap pesawat dengan nomor penerbangan MV-7503 itu masih layak terbang.

"Pesawat ini terakhir inspeksi atau maintenance pada 15 September 2015. Jadi kami nyatakan pesawatnya masih layak terbang," kata General Manager Commercial and Bussines Development Aviastar Petrus Budi Prasetyo saat menyampaikan keterangan pers di kantor Aviastar, Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2015).

Dijelaskan Petrus, meski pesawat berjenis DH6-300 itu dibuat pada 1981 bukan berarti tidak laik untuk diterbangkan. Perawatan pesawat terus dilakukan pihak Aviastar.

"Umur pesawat tidak hanya soal tahun berapa, tapi perawatan. Sayap diganti, komponen punya umur sendiri. Laik atau tidak laik pesawat dioperasikan kemungkinan kecil tidak berhubungan dengan usia pesawat," tutur Petrus.

Untuk bahan bakar, Petrus menambahkan sudah cukup untuk perjalanan dari Masambaa menuju Makassar. "3 Jam lebih bahan bakarnya. Tidak ada masalah," ucap dia.

Hilang Kontak

Sebelumnya, pesawat twin otter Aviastar hilang kontak. Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru.

Kapolres Luwu Utara AKBP Muhamad Endro menjelaskan, 11 menit setelah take off, pesawat hilang kontak dari menara pemantau Bandara Andi Jemma Masamba.

"Waktu tempuh penerbangan yang biasanya dari Bandara Andi Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Sehingga semestinya tiba di Makassar pada pukul 15.35 Wita," kata Endro.

Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, Kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris.

Jumlah penumpang 7 orang, terdiri dari 5 orang dewasa dan 2 bayi. Mereka adalah:

1. Nurul Fatin M
2. Lisa Falentin
3. Riza Arman
4. Sakhi Arqam
5. M Natsir
6. Bayi Afif
7. Bayi Raya

(Ado/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya