Liputan6.com, Jakarta - Komisi Disiplin (Komdis) Piala Presiden belum bisa mengabulkan permintaan CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdulgani yang meminta Bonek FC disanksi sebesar Rp 200 juta.
Klub pimpinan Gede Widiade tersebut terancam denda Rp 200 juta setelah memutuskan walk out saat melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, akhir pekan lalu pada leg kedua babak delapan besar Piala Presiden.
Advertisement
Insiden bermula ketika wasit Jerry Elly memberikan penalti untuk SFC karena pemain Persebaya, Faturohman dianggap melakukan hands-ball. Namun dalam tayangan ulang, bola tendangan Rizky Dwi mengenai dada Faturohman.
Bonek FC mimilih mundur dari pertandingan karena kecewa dengan kepemimpinan wasit Jerry Elly. Padahal, dalam pertandingan itu, Bonek FC sudah unggul agregat 2-0. "Kami belum bisa memutuskan. Pertemuan dengan Pak Gede Widiade tadi hanya menanyakan kronologis," ucap Ketua Komdis Piala Presiden, Asep Edwin saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (3/10/2015) malam WIB.
Sampai kini, Asep belum berani memberi kepastian soal denda dari promotor untuk Mahaka."Kalau masalah denda juga belum saya bisa jawab. Kalau saya jawab sekarang takut prematur," Asep menambahkan.
Sebelumnya, Gede Widiade merasa keberatan jika Bonek FC didenda Rp 200 juta. Dia memikirkan nasib Evan Dimas dan kawan-kawan jika mendapat denda seberat itu.
"Jangan sebanyak itu. Sebab, kita lagi dalam keadaan menderita. Maksudnya bukan saya, tapi pemain," ujar Gede secara singkat di Hotel Century Park, Jakarta.
Baca juga:
6 Pesepakbola Eropa yang Bikin Hati Wanita Indonesia Lumer
Foto Skuat MU, Luke Shaw Sudah Bisa Berdiri
Wasit Kontroversial Bonek FC Absen di Semifinal Piala Presiden
Semifinal Piala Presiden: Sriwijaya Siapkan 2 Kandang Alternatif